Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Desmond: Surya Terlalu Muda, Busyro Bikin DPR Sakit Hati, Sujanarko Tak Paham Hukum Pidana

Karena itu pihaknya tak memilih pria yang dijagokan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-in Desmond: Surya Terlalu Muda, Busyro Bikin DPR Sakit Hati, Sujanarko Tak Paham Hukum Pidana
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Desmond J Mahesa 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Desmond J Mahesa menyebut calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Surya Tjandra masih terlalu muda untuk memimpin lembaga antirasuah.

Karena itu pihaknya tak memilih pria yang dijagokan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu.

"Surya Tjandra terlalu muda," ujarnya saat ditanyai wartawan usai pemilihan Pimpinan KPK di Komisi III DPR, Kamis (17/12/2015) malam.

Sementara Busyro Muqoddas yang juga keok dalam pemilihan ini, kata Desmond itu karena DPR tersinggung atas ucapannya.

Diketahui dalam voting, mantan Pimpinan KPK itu hanya mendapat dua suara.

"Pak Busyro membuat DPR tersinggung, dia bilang DPR korup, dia dibayar berapa itu, ini membuat kawan-kawan sakit hati, ini yang menurut saya agak enggak enak juga ini, kok kita dibilang korup," kata Desmond.

Sementara Sujanarko yang merupakan orang dalam KPK, kata Desmond tak terpilih karena Komisi III menganggap dia tak terlalu paham hukum pidana.

BERITA REKOMENDASI

Sementara dalam pandangan Komisi III DPR bahwa Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat di KPK itu hanya paham hukum Internasional.

Padahal KPK membutuhkan orang-orang pintar hukum pidana. Sujanarko sendiri hanya mendapat tiga suara dalam pemilihan.

"Sujanarko terlalu pintar hukum international, tapi tidak terlalu pintar hukum pidana kita, masak mau pakai hukum internasional, masak kita percaya orang yang lebih paham hukum internasional, bahaya, tidak cocok, ketinggian dia," kata Desmond.

Sedangkan Johan Budi, lanjut Desmond tak terpilih karena hanya jumlah suara saja.

Namun lantaran ada alternatif lain yang seusai kriteria, Johan yang notebene bukan lulusan sarjana hukum itu akhirnya tak mendapat suara bagus.


Johan hanya mendapat 25 suara, di bawah Saut Situmorang dan Laode M Syarif yang memperoleh 37 suara.

"Johan kalah karena jumlah saja itu. Tapi secara hukum untuk (bidang) penindakan sudah oke, tinggal bagaimana memaksimalkan di bidang pencegahan," imbuh Desmond.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas