TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Golkar Setya Novanto mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR diduga terkait skandal "Papa Minta Saham" yang tengah digarap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Pertanyaannya siapa yang bakal menggantikan Novanto. Dengan catatan jika penggantinya juga harus dari kader Golkar.

Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono Ace Hasan Syadzily menegaskan dengan mundurnya Novanto, maka kepemimpinan DPR harus dikocok ulang kembali karena kepemimpinan DPR RI dipilih secara kolektif dan paket.

"Dalam kaitan itu, dalam rangka mengajukan nama-nama calon pengganti Pimpinan DPR RI dari Partai Golkar, yang memiliki legalitas mengusulkannya adalah DPP Partai Golkar yang memiliki legalitas yaitu Partai Golkar pimpinan Agung Laksono yang sampai saat ini SK-nya belum dicabut oleh Kemenkumham," kata Ace.

Tentang siapa yang layak dan mampu menggantikan Novanto, menurut Ace tentu harus dibahas dalam mekanisme internal Partai Golkar melalui Rapat Pleno Golkar Agung Laksono.

Dia menyebut sejumlah nama. "Ada nama-nama yang sangat layak di kubu kami untuk menggantikannya seperti Agus Gumiwang Kartasasmita, Zainudin Amali, Airlangga Hartarto, Melchias Mekeng," kata Ace.

Dia mengapresiasi atas mundurnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR.

"Pak Novanto masih menunjukkan jiwa kenegarwanannya di tengah desakan publik yang memintanya untuk mundur secara legowo," kata dia.