JK: Penunjukan Setnov Sebagai Ketua Fraksi Tidak Tepat
Pasalnya kepercayaan masyarakat terhadap Setya Novanto sudah tidak begitu baik.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar, menurut Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mungkin bukan lah keputusan yang tepat.
Pasalnya kepercayaan masyarakat terhadap Setya Novanto sudah tidak begitu baik.
"Politik itu adalah kepercayaan masyarakat, kepercayaan itu akan muncul dari persepsi, nah kalau persepsi demikian rupa, pasti sulit," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12/2015).
Kepercayaan masyarakat terhadap Setya Novanto saat ini tengah kurang baik, karena Setya Novanto sebelumnya diduga terlibat kasus "Papa Minta Saham" hingga akhirnya diputus bersalah melanggar kode etik, oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Setya Novanto atau yang akrab dipangil Setnov itu akhirnya mengundurkan diri pada Rabu lalu (16/12), berbarengan dengan sidang putusan MKD.
Ia digantikan oleh Ade Komarudin, yang sebelumnya menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar.
Dalam kasus tersebut, Setnov bersama pengusaha Riza Chalid, diduga menawarkan jasa mereka ke bos Freeport Indonesia, Maroef Sjamsuddin, untuk memperpanjang kontrak, dengan imbalan saham. Kasus itu akhirnya dilaporkan ke MKD.
Presepsi tersebut sudah tertanam dibenak masyarakat.
Menurut Jusuf Kalla yang juga merupakan mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, presepsi tersebut juga yang dijadikan acuan oleh masyarakat untuk mempercayai.
"Masyarakat butuh kepercayaan, nah kepercayaan muncul dari persepsi, nah kalau persepsinya sudah begini maka sulit mendapatkan kepercayaan masyarakat," katanya.