Petinggi Polri Diancam Dibunuh, Polisi Bersenjata Lengkap Jaga Mabes Polri
Termasuk juga pos di bagian belakang Mabes Polri, tepat disamping SPBU yang dulunya kosong kini difungsikan kembali. Ada empat orang yang berjaga disa
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan teroris dan pendukung ISIS serta beberapa kelompok radikal terang-terangan mengakui akan menyerang dan meledakkan enam perwira Polri serta kantor-kantor polisi.
"Sedari dulu kan sudah sering saya sampaikan kalau ISIS itu sasarannya adalah pejabat Polisi, Densus, Syiah, TNI dan tempat berkumpul masyarakat. Walaupun tidak secara eksplisit dibilang kan semua bisa terjadi. Tapi bisa juga yang tidak mereka sebutkan, dilakukan disana. Tergantung peluang pesan yang efektif akan disampaikan di mana," tutur Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Selasa (22/12/2015).
Atas penangkapan pada 9 terduga teroris, DPO Densus 88 dan jaringan kelompok radikal di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Mabes Polri pun menetapkan siaga satu dan keamanan di ibukota diperketat.
"Jelang Natal dan Tahun baru, ibu kota pengamananya diperketat, dipertebal," ucap Badrodin.
Pantauan Tribunnews.com setelah adanya ancaman pada enam perwira Polri serta penangkapan 9 terduga teroris, patroli jalan kaki keliling anggota berseragam lengkap dan menenteng senjata laras panjang yang hilir mudik di Mabes Polri diperbanyak.
Sebelumnya setiap dua jam sekali ada dua anggota yang patroli keliling di luar pagar Mabes Polri. Mereka menyisir setiap titik di Mabes Polri dan memastikan kantor para pejabat utama Mabes Polri aman.
Sekarang jumlah patroli berkeliling diperbanyak, selain itu di depan gerbang utama Mabes Polri tempat Badrodin berkantor pun dijaga dua anggota bersenjata lengkap yang stanbay di depan pagar.
Termasuk juga pos di bagian belakang Mabes Polri, tepat disamping SPBU yang dulunya kosong kini difungsikan kembali. Ada empat orang yang berjaga disana.
Atas adanya patroli jalan kaki anggota bersenjata lengkap, Badrodin menegaskan hal itu wajar dan tidak berlebihan. Itu dilakukan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Itu kan bagian dari antisipasi semaksimal mungkin atas apapun kemungkinan yang terjadi. Jangan sampai Polri dibilang gak siap dan kecolongan. Polisi tidak siap dibilang kecolongan, polisi siap dibilang over," tegas Badrodin.
Sebelumnya, Ketua IPW, Neta S Pane menuturkan ancaman teror pada 6 perwira tinggi itu disampaikan oleh ISIS belum lama ini di Suriah.
Intelijen AS dan Australia secara resmi sudah mengingatkan para perwira itu agar mewaspadai ancaman tersebut.
"Para perwira yang diancam itu dua di antaranya perwira tinggi di Mabes Polri, dua kapolda, satu jenderal purnawirawan, dan satu kombes," tambah Neta.