PDIP Minta Ical Rangkul Agung Laksono
PDI Perjuangan mengharapkan tak ada kegaduhan
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan mengharapkan tak ada kegaduhan pascaGolkar menunjuk Ade Komaruddin sebagai Ketua DPR.
Ade menggantikan posisi Setya Novanto yang mengundurkan diri terkait kasus 'Papa Minta Saham'.
Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan meminta Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie merangkul Agung Laksono terkait pembahasan posisi Ketua DPR.
"Kalau Pak Ade yang diputuskan Golkarnya harus satu suara, jangan juga menjadi kegaduhan baru lagi. Kalau gaduh republik ini tidak selesai-selesai, Pak Ical rangkul lah Pak Agung. Kalau mereka gaduh akan memancing fraksi-fraksi lain ikut gaduh," kata Trimedya usai acara Catatan Akhir Tahun Hukum dan HAM 2015 PDIP Perjuangan di Cikini, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Trimedya meminta Golkar membahas posisi Ketua DPR sesuai dengan mekanisme internal.
Apalagi, Agung Laksono menunjukkan kekecewaan karena tak dilibatkan dalam pembahasan tersebut.
"Kita tidak ingin mencampuri urusan internal mereka, kami tidak ada kepentingan apa-apa," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR itu juga mengingatkan Ade Komaruddin untuk bersikap adil dan tidak mengulangi kesalahan bila dilantik sebagai pimpinan definitif.
Pasalnya, banyak tugas yang dilakukan Ketua DPR. Ia pun menyinggung Novanto saat menjadi orang nomor satu di DPR.
"Lihatlah Pak Nov, Jaksa Agung dipanggil soal Victoria kan itu seharusnya urusan Komisi III, siapa yang tidak bisa datang dipanggil Ketua DPR. Presiden pun kalau dipanggil pasti akan datang. Itu yang harus dijaga dari Pak Ade," katanya.
Ia melihat rekam jejak Ade Komaruddin cukup terjaga serta supel dan komunikatif. "Politiknya bagus, hubungan komunikasi lintas fraksi bagus," ujarnya.