Ratusan Analis Kebijakan Perwira Menengah 'Nganggur' Tunggu Penempatan
Adrianus Meliala, menyoroti banyaknya perwira menengah Polri setingkat Kombes yang "nganggur" atau ditempatkan sebagai Analis Kebijakan
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Kompolnas, Adrianus Meliala, menyoroti banyaknya perwira menengah Polri setingkat Kombes yang "nganggur" atau ditempatkan sebagai Analis Kebijakan (Anjak) sambil menunggu penempatan.
Menurut Adrianus, yang menjadi sorotan dan kritisi dari Kompolnas yakni jumlah Anjak mencapai ratusan, dimana mereka ada yang sudah dua hingga tiga tahun menunggu penempatan padahal sudah lulus sekolah dari Sespimti dan Lemhanas.
"Kami catat ada sekitar 300 perwira menengah setingkat Kombes yang sudah selesai Sespimti dan Lemhanas. Mereka masih Anjak terus menunggu penempatan. Kalau terus begini nanti bisa-bisa mereka frustasi dan kinerjanya berkurang," tutur Adrianus, Kamis (24/12/2015).
Diutarakan Adrianus selama menjadi Anjak pun, para kombes tersebut mendapatkan remunerasi terendah, dimana mereka mendapat remunerasi selevel kompol yakni sekitar Rp 2 juta.
"Tentu itu akan mengganggu moril, atau bisa saja ada yang bulang mereka hanya numpang makan dan ini akan memberatkan serta membebani Polri," tegasnya.
Menurut Adrianus sebagai solusinya, Polri harus memiliki opsi pensiun diri bagi para anggotanya atau diminta mundur dengan kompensasi sekian gaji. Termasuk pula mengarahkan untuk pindah keluar Polri atau lepas ke instansi lain.
"Lebih bagus di TNI, mereka jelas. Kalau seseorang tidak bisa masuk ke pendidikan selama tiga kali maka sudah dianggap keluar gerbong. Dan tidak bisa naik pangkat atau jobnya itu saja. Yang bersangkutan tahu diri memilih bertahan di TNI atau keluar jadi manajer di perusahaan sekuriti atau lainnya," ungkap Adrianus.