TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejaksaan Agung kembali mengundang pengusaha minyak Riza Chalid untuk memberikan keterangan pada hari ini, Rabu (30/12/2015).

Hal tersebut disampaikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Arminsyah. Namun menurutnya belum ada kepastian Riza akan hadir.

"Memang ada panggilan tapi sepertinya kita belum dapat laporan sampai atau tidak," kata Arminsyah di depan Gedung Bundar Kejaksaan, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Permintaan pemberian keterangan pada hari ini adalah kali ketiga Kejaksaan mengundang taipan minyak yang disinyalir tengah berada di luar negeri.

"Kalau ketiga tidak datang, kita usahakan bisa datang, tapi ini penyelidikan tidak ada unsur paksaan," kata Arminsyah.

Riza Chalid bersama Politisi Partai Golkar, Setya Novanto dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin terlibat pembicaraan yang oleh Kejaksaan disebut terdapat indikasi permufakatan jahat.

Pada pembicaraan yang direkam Maroef, Novanto menjanjikan pemulusan perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Sebagai timbal balik dari pemulusan kontrak tersebut, Novanto meminta sejumlah saham Pembangkit Listrik Tenaga Air Urumka, Papua yang dibangun perusahaan tambang asal negeri Paman Sam.