PAN Pilih "Cooling Down" Soal Reshuffle Kabinet
Meskipun, PAN sempat menyatakan kadernya akan masuk dalam jajaran kabinet kerja Jokowi-JK.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) enggan berbicara banyak mengenai isu reshuffle kabinet yang kabarnya akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meskipun, PAN sempat menyatakan kadernya akan masuk dalam jajaran kabinet kerja Jokowi-JK.
"Enggak sudah lewat kalau itu. Sudah lewat. Sudah cooling down. Cooling down dulu soal reshuffle," kata Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Mencuatnya kader PAN masuk dalam kabinet kerja, kata Hanafi, saat Ketua Umum Zulkifli Hassan sedang melaksanakan ibadah umroh.
Zulkifli tidak mengetahui pengurus PAN menyampaikan isu reshuffle kabinet.
Dimana disebut-sebut terdapat dua kader PAN akan masuk pemerintahan.
"(Zulkifli) enggak mengetahui kalau off side. Reshuffle itu sesuai keinginan presiden. Menteri-menteri bekerja saja dan itu urusan presiden, sekarang cooling down," tutur Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Ia menyebutkan komunikasi antara Zulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi tetap berjalan dengan baik. PAN telah menyatakan bergabung dengan pemerintah.
"So far so good komunikasinya," imbuhnya.
Sebelumnya, pernyataan PAN dikritik PKB yang juga partai pendukung pemerintah.
"PAN belum masuk kabinet saja sudah mengatur-atur presiden dan buat kegaduhan. Dia bukan pendukung Jokowi bahkan lawan Jokowi dulu, tidak pantas ngatur-ngatur presiden harusnya malu," kata Wasekjen PKB Daniel Johan.
Daniel menyambut baik bergabungnya PAN untuk memperkuat stabilitas politik serta kesolidan kabinet. Tetapi perilaku PAN yang ambisius membuat Daniel ragu.
"Kalau belum gabung saja sudah membuat kegaduhan, nanti akan semakin membuat kabinet makin tidak bisa bekerja kompak," ungkapnya.