Inilah Sosok Pria Berpakaian Putih yang Baku Tembak dengan Teroris di Sarinah
Sosok pria berbaju putih tampak dalam sejumlah video amatir saat peristiwa serangan teroris di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2015).
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok pria berbaju putih tampak dalam sejumlah video amatir saat peristiwa serangan teroris di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2015).
Terlihat ia menenteng senjata api laras pendek dan sesekali melesatkan tembakan arah tempat parkiran mobil di depan Starbucks.
Pria berbaju putih tersebut ternyata seorang perwira menengah polisi berpangkat AKBP.
Dalam halaman facebook Divisi Humas Polri, Jumat (15/1/2016) dijelaskan bila pria berbaju putih tersebut bernama AKBP Untung Sangaji.
Saat kejadian, AKBP Untung sedang menikmati kopi di sisi kiri gedung Sarinah bersama beberapa rekannya yang juga angggota polisi, satu diantaranya Kombes Pol rip Widodo.
"Awalnya saya sedang ngopi sambil tugas di jalur Presiden lalu lalang pulang. Tiba-tiba bunyi dentuman tak jauh," kata Untung bercerita, Kamis (14/1/2016) dikutip dari halaman facebook Divisi Humas Polri.
Karena pernah bertugas di Satgas Bom (sebelum Densus 88), pria yang kini menjabat sebagai Perwira Menengah (Pamen) Pusdik Polair tersebut langsung menghampiri Tempat Kejadian Perkara.
"Saya keluar dari kedai Walnut kemudian orang-orang pada berlarian menjauh dari ledakan. Saya menuju arah pos lantas ternyata sudah ada 3 jenazah," ucapnya.
Seorang anggota lantas tergeletak, kemudian ia meminta siapa pun yang berada di dekat situ agar membantu mengevakuasi korban.
Tak lama kemudian terdengar bunyi ledakan dari depan Starbucks.
"Saya pun mengeluarkan pistol dan mendekat ke arah itu. Saya kemudian melihat pelaku megang senjata dan melempar bom ke bawah mobil Karo Ops Polda Metro Jaya," ucap mantan anggota Bareskrim Polri ini.
Bom itu meledak, setelah terhenti AKBP Untung pun melingkari ke arah kiri dan menembak pelaku yang juga memegang beberapa bom.
"Ketika perhatian pelaku ke arah mobil Karo Ops, saya melingkar dari sisi kiri Starbucks kemudian menembak ke arah dada dan kaki pelaku,” tuturnya.
Tiba-tiba bom jatuh dari tangan pelaku kemudian meledak.
AKBP Untung meminta seorang anggota lainnya, Ipda Tamat agar mendekat bersamanya dan menembak berkali-kali untuk memastikan pelaku telah mati.
"Kemudian kita menemukan bom ada 4 buah yang siap diledakan berukuran kira-kira 12 cm, material pipa dan 3 lebih kecil," kata Untung.