Kubu Ical Tolak Tim Transisi, Muladi: Urusannya Sama Pak JK
MPG memutuskan pembentukan tim transisi untuk mewujudkan rekonsiliasi Golkar melalui Munas
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Mahkamah Partai Golkar (MPG) Muladi enggan menanggapi penolakan yang dilakukan kubu Aburizal Bakrie terhadap keberadaan tim transisi.
MPG memutuskan pembentukan tim transisi untuk mewujudkan rekonsiliasi Golkar melalui Munas.
"Biar saja. Kita kan maunya damai dan Golkar menang di kemudian hari. Biar nanti urusannya sama Pak Jusuf Kalla (JK)," kata Muladi di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Muladi menganggap telah menyelesaikan tugasnya memutuskan jalan keluar konflik Golkar. Keputusan itu dinilai telah mengakomodir dua kubu yakni Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.
Apalagi, Agung dan Aburizal juga masuk dalam tim transisi.
"Dua-dua pihak kan. Itu saja. Kalau hanya satu pihak buat apa.itu dua pihak dilibatkan. Senior-senior dilibatkan," tuturnya.
Mantan Menteri Kehakiman itu juga menyampaikan Presiden ke-3 RI BJ Habibie setuju menjadi ketua pelindung tim transisi.
"Pak Habibie oke. Semua setuju. Kecuali Pak Ical," kata Muladi.
Sedangkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Aziz Syamsuddin menegaskan MPG sejak Surat Keputusan (SK) tertanggal 14 Juli 2015 sudah tidak dipimpin Muladi.
"Pak Muladi sudah enggak jabat sebagai MPG. MPG itu sudah dijabat oleh saya sejak SK 49 tahun 2015 tanggal 4 Juli. Saya sebagai ketua dengan anggotanya lima. Sejak SK itu ya berarti sudah berganti MPG. Jadi itu internal partai," ujarnya.
Namun, Aziz membantah dirinya melawan Jusuf Kalla (JK). Ia hanya menyebutkan kepemimpinan Muladi di MPG sudah selesai.
"Dan tugas MPG itu selesaikan perselisihan. Tapi itu sudah didelivery ke pengadilan. Jadi keputusan pengadilan kan final," kata Aziz.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.