Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Frank Faulner yang Selamat dari Serangan Bom di Jakarta

Faulner dan Kieft saat itu sedang asyik ngobrol saat tiba-tiba pelaku datang, duduk di meja sebelah, dan meledakkan rompi yang berisi bahan peledak.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Frank Faulner yang Selamat dari Serangan Bom di Jakarta
ABC/Foto Istimewa
Johan Kieft tergeletak akibat terkena serpihan yang diakibatkan ledakan di Starbucks cafe, 14 Januari 2016. 

Faulner mengaku tidak bisa menolong rekannya itu yang memang tubuhnya jauh lebih besar.

"Saya saat itu yakin dia tidak akan meninggal karena dia masih sempat menatap saya. Saya kira dia begitu syok," ujarnya.

"Saya kelihatannya tidak mengalami luka. Saat itu saya belum tahu bahwa bom yang meledak itu berisi paku dan sekrup," tambah Faulner.

'Risikonya sama'

Faulner sejak kejadian itu terus didampingi istrinya, Bivitri. Dia mengatakan tidak ingin orang lain ketakutan keluar rumah gara-gara peristiwa ini.

"Risiko mengalami serangan bom sama saja di Sydney, dengan di Berlin atau di Jakarta," ujar Faulner lagi.

Dia mengaku diberitahu oleh pihak kepolisian di Jakarta bahwa pelaku serangan bom itu mengenakan rompi berisi bahan peledak yang dipicu secara manual dengan menggunakan tangan.

Berita Rekomendasi

Faulner berharap para korban yang selama dari peristiwa ini bisa mendapatkan layanan pengobatan post traumatic stress.

Dalam wawancara dengan ABC Faulner tidak ingin ditampilkan wajahnya sebagai upaya berjaga-jaga, menghindari siapa tahu tahu ada teroris yang bisa mengenalinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas