Pemerintah Janji Pulangkan Eks Pengikut Gafatar ke Kampung Halaman
Mereka terusir dari Mempawah lantaran permukimannya dibakar warga, Selasa (19/1/2016).
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah bakal segera memulangkan ratusan orang yang mengaku mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Moton, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Mereka terusir dari Mempawah lantaran permukimannya dibakar warga, Selasa (19/1/2016).
Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Agus Sartono, seluruhnya bakal dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing.
"Mereka ini sebenarnya warga negara yang jadi korban dari satu organisasi yang dilarang karena memiliki pemikiran keliru," kata Agus di Gedung Kementerian PMK, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).
Lebih lanjut Agus mengatakan, Kementerian Sosial, menangani dan memastikan mereka akan mendapatkan akses kebutuhan dasar. Sedangkan Kementerian Dalam Negeri berkoordinasi dengan pemerintahan setempat untuk menyambut.
"Polri akan memastikan jika kondisi kondusif. Kemendikbud akan pastikan mereka mendapatkan akses pendidikan, dan Kementerian Agama akan memasukkan ke pesantren," kata Agus.
Diberitakan sebelumnya, warga menolak keberadaan mereka lantaran banyaknya orang yang hilang di berbagai daerah, yang terkait organisasi tersebut. Mereka pun ditampung di pengungsian untuk dipulangkan ke daerah asal.
Sebelumnya, pengusiran eks Gafatar terjadi di Kalimantan Barat pada Rabu, 19 Januari 2016 lalu. Rumah mereka dibakar habis oleh warga setempat yang merasa resah dengan keberadaan anggota organisasi yang dinilai sesat itu.
Saat ini, dari berbagai wilayah di Kalimantan Barat lebih dari 2.000 pengungsi dikumpulkan dan rencananya akan mulai dipulangkan bertahap mulai hari ini.