Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berdirinya Gafatar Karena Ada Persaingan Antarelit NII

Akarnya ada di gerakan NII.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Berdirinya Gafatar Karena Ada Persaingan Antarelit NII
Tribun Kaltim/Doan Pardede
Permukiman warga bekas anggota Gafatar di RT 28 Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/1/2016).TRIBUN KALTIM/DOAN PARDEDE 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Antropologi Politik, Amich Alhumami menjelaskan terbentuknya Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) karena adanya persaingan antarelit Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul Islam.

"Akarnya ada di gerakan NII. Kalau kita sebut Ahmad Musadek itu tokoh NII. Ada pertarungan internal religi di NII. Itu lebih cenderung persaingan antarelit," ujar Alhumami dalam diskusi membahas eksistensi Gafatar yang digelar Smart FM bersama Populi Center di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (23/1/2016).

Alhumami mengatakan, persaingan itu terlihat dari para tokoh NII yang masih eksis, misalnya Panji Gumilang, pendiri pesantren Al-Zaytun yang pengaplikasian pahamnya dicondongkan ke bidang pendidikan.

Sementara, Ahmad Muzadek mengaplikasikan ajarannya mengedepankan kemapanan di bidang pangan dan ekonomi melalui Gafatar.

"Ini perebutan karisma, otoritas di kelompok mereka. Ini soal cara mengekspresikan gerakan mereka," kata Alhumami.

Terkait hijrahnya kelompok Gafatar ke Kalimantan Barat, menurut Alhumami yakni mereka yakin bahwa di Kalimantan Barat, mereka bisa membangun Daulah Islamiyah yang baru.

"Itu yang kemudian dimasukkan konsep hijrah itu. Pindah dari satu situasi yang menurut mereka tidak ideal, kemudian pindah di wil lain yang memungkinkan bagi mereka untuk bangun Daulah Islamiyah yang baru," kata Alhumami.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas