Senjata Api di Lapas Tangerang Setelah Dicuri Diserahkan ke Istri Napi Teroris
"Jadi, dua kali itu (dicuri). Diambil sekali lima (senpi), lalu ditaro di dalam kotak kue biskuit, ditutup dan dikasihkan ke istri salah seorang napi
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sembilan senjata api di Lapas Tangerang hilang dicuri narapidana.
Narapidana tersebut dua kali beraksi mencuri senjata api kemudian diserahkan kepada istri seorang narapidan teroris saat berkunjung ke Lapas.
"Jadi, dua kali itu (dicuri). Diambil sekali lima (senpi), lalu ditaro di dalam kotak kue biskuit, ditutup dan dikasihkan ke istri salah seorang napi teroris," kata menkumham Yasonna Laoly di Gedung DPR RI, Senin (25/1/2016).
Begitu juga pencurian senjata api untuk yang kedua kalinya.
Ppelaku pencurian yang juga seorang narapidana mendapatkan bayaran puluhan juta.
"Dia dibayar Rp 20 juta," ucapnya.
Dikatakan Yasonna pencurian senjata api di Lapas tangerang tersebut terjadi akhir tahun 2015.
Lanjut dia, sembilan senjata api yang dicuri dari lapas tersebut belum sempat digunakan pelaku.
sementara Napi yang mencuri senjata api tersebut sudah keluar dari Lapas Desembur 2015 lalu.
"Sekitar Desember dia keluar. Pelaku yang sama. Sekarang sedang diburu Densus 88, saya kira sudah dapat," ucapnya.
Dicuri Napi yang Mau Bebas
Sebelumnya dijelaskan Yasonna, peristiwa pencurian sembilan senjata api terjadi saat ada seorang narapidana yang mau bebas atau dikenal dengan istilah Tamping (Tahanan Pendamping).
"Tamping itu napi yang sudah mau bebas, tapi dia bekerja. Dia melakukan tindak pidana pencurian," ucapnya.