TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika namanya disebut-sebut masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar di Musyawarah Nasional (Munas) mendatang, politisi Golkar, Agun Gunanjar mengatakan bahwa dirinya belum pasti akan datang ke Munas partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Munas kapan saja, saya belum tahu. Bahkan saya akan datang Munas saja tidak. Bagaimana mau mencalonkan jadi ketum?" ujarnya di Gedung Pascasarjana UI, Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Agun menjelaskan ada kondisi dimana dirinya tidak akan hadir dalam Munas partai Golkar. Salah satunya, dirinya tidak akan hadir jika Munas dilaksanakan di hotel berbintang lima dengan suasana yang mewah dan menghabiskan banyak uang.

Selain itu, dirinya juga tidak akan hadir dalam Munas, jika Munas dilaksanakan tanpa melibatkan PPATK, KPK dan penegak hukum lain, karena dirinya menilai akan terjadi perputaran uang yang luar biasa dalam Munas Golkar.

"Iya pasti dong. Harus libatkan semua elemen. Ini buat pembelajaran partai agar tidak transaksional dan macam-macam soal anggaran," tambahnya.

Namun, keputusan untuk Munas yang disepakati oleh kedua belah pihak diapresiasi olehnya mengingat dua kubu yaitu Aburizal Bakire dan Agung Laksono tidak menyelesaikan masalah yang terjadi di tubuh Golkar.