Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Terdakwa Kasus Terorisme Mengaku Kesal dengan Abu Jandal

Helmi menceritakan pernah menampung pentolan ISIS itu selama satu tahun pada Pondok Al Mukmin, Ngruki, Jawa Timur

Penulis: Valdy Arief
zoom-in Terdakwa Kasus Terorisme Mengaku Kesal dengan Abu Jandal
TRIBUNNEWS.COM/Valdy Arief
Terdakwa kasus tindak terorisme, Helmi Alamudi mengaku sangat kesal dengan seorang tokoh ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) Salim Mubarok alias Abu Jandal 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus tindak terorisme, Helmi Alamudi mengaku sangat kesal dengan seorang tokoh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Salim Mubarok alias Abu Jandal.

Dalam persidangan lanjutannya, Helmi menceritakan pernah menampung pentolan ISIS itu selama satu tahun pada Pondok Al Mukmin, Ngruki, Jawa Timur miliknya.

Hal itu, diakui Helmi dalam sidang yang dipimpin hakim Syahlan, karena dia merasa kasihan pada Jandal yang diusir dari tempat tinggalnya karena dianggap mendukung terpidana kasus terorisme Abubakar Baasyir.

"Saya kasihan sama dia (Abu Jandal) karena diusir dari Bumi Ayu (Jawa Timur) akibat terkait Abubakar Baasyir," kata Helmi di Ruang sidang 2 Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (28/1/2016).

Sedang, pengacara Helmi, Achmad Michdan yang juga pengacara Abubakar Baasyir menyebutkan bahwa kliennya tidak mengenal Jandal.

Selain itu, Jandal yang memiliki keahlian berbahasa Arab dan dapat mengajar anak-anak mengaji Alquran dianggap Helmi berguna ilmunya di lembaga pendidikan kepunyaannya.

Sosok Jandal yang pintar bersilat lidah dan tidak memperlihatkan sisi radikalisme selama tinggal di Pondok Al Mukmin diakui Helmi tidak membuatnya curiga.

Berita Rekomendasi

"Waktu perayaan 17 Agustus, dia biasa saja. Tidak ada anak-anak pondok yang dilarangnya ikut perayaan," katanya.

Karena rasa percayanya, Helmi bahkan pernah mencarikan tiket keberangkatan untuk istri Abu Jandal yang ingin menyusul suaminya ke Syria.

Helmi menyebutkan baru mengetahui sosok asli Jandal setelah melihat video ancaman yang tersebar di media massa.

"Setelah lihat dia berkicau baru saya tahu," kata Helmi.

Setelah Helmi ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Maret 2015 silam, dia mengaku merasa kesal pada Jandal.

"Dia sudah buat saya susah," katanya.

Pengusaha tiket pesawat ini juga meceritakan karena keterlibatannya dalam kasus terorisme tidak ada anggota keluarga yang membesuk selama penahanan.

Abu Jandal mulai dikenal luas setelah menyebarnya video yang mengancam Kepolisian, Panglima TNI, dan Ormas Kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU).

Sedangkan Helmi Alamudi merupakan terduga simpatisan ISIS yang didakwa karena membantu memberangkatkan sejumlah warga negara Indonesia ke Suriah untuk bergabung kelompok teror itu.

Dia diduga berperan dalam pencarian tiket keberangkatan simpatisan ISIS yang hendak berangkat ke Negeri Syam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas