Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RUU Perlindungan Umat Beragama Belum Rampung‎, Ini Kata Menag

Sejak tahun lalu, RUU tersebut belum juga tuntas ‎dan belum dibahas di DPR RI.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in RUU Perlindungan Umat Beragama Belum Rampung‎, Ini Kata Menag
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin berikang keterangan tentang aksi teror Thamrin kepada para awak media, setelah mengikuti Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/1/2016). TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama masih melakukan pengkajian terhadap rancangan undang-undang (RUU) perlindungan umat beragama.

Sejak tahun lalu, RUU tersebut belum juga tuntas ‎dan belum dibahas di DPR RI.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan belum rampungnya RUU tersebut lantaran isinya sangat kompleks.

Menurutnya aturan yang disusun tidak hanya terkait pengaturan rumah ibadah saja.

"Karena tidak sederhana, bukan hanya mengenai rumah ibadah melainkan pengaturan bagaimana dakwah itu bisa dilaksanakan dengan penuh kesejukan, kedamaian tanpa harus menyalahkan atau membanding-bandingkan dengan agama lain," katanya di Balaikota DKI, Jumat (29/1/2016).

Selain itu dalam aturan tersebut juga sedang digodok kesepakatan bersama mengenai kriteria apa saja yang tergolog ujaran kebencian, Jangan sampai dakwah yang harus membimbing dan mendinginkan, berisikan ujaran kebencian.

Selain itu dalam aturan tersebut juga dibahas mengenai siapa yang berhak menentukan sesatnya suatu aliran atau ajaran.

Berita Rekomendasi

"Ada kriteria-kriteria yang harus disepakati bersama, mana yang masuk ujaran kebencian mana yang tidak, mana yang masuk penistaan agama atau tidak, mana yang berhak menentukan agama ini sesat. Semua sedang kita persiapkan‎," paparnya.

Dalam melakukan kajian, Kementerian Agama telah meminta pandangan berbagai pihak. Selain tokoh agama dan ulama, akademisi juga dimintai pendapatnya mengenai isi dari RUU tersebut.

‎"Jangan sampai kebebesaan disalahgunakan tanpa batas, orang begita saja di mimbar agama menyampaikan ujaran kebencian, ini yang diatur," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas