Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tenaga Ahli Sebut Masinton Tak Pukul Dita

Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu dikabarkan memukul staf ahlinya yang bernama Dita Aditia Ismawati.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in Tenaga Ahli Sebut Masinton Tak Pukul Dita
Tribunnews/HO
Staf ahli anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu, Dita Aditia Ismawati (27) menjadi korban pemukulan atasannya. 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu dikabarkan memukul staf ahlinya yang bernama Dita Aditia Ismawati. Namun, tenaga ahli Masinton, Abraham Leo Tanditasik pun membantahnya.

Ia menyampaikan kronologis mengenai‎ kejadian pada 21 Januari 2016. Saat itu Abe, panggilan Abraham, semobil dengan Masinton saat akan pulang ke rumah jabatan Anggota DPR di Kalibata.

"Berkisar pukul 23-an malam saya ditelepon Dita Aditia (terdaftar sebagai Aspri Pak Masinton), Dita minta dijemput oleh saya ke Camden Bar di Jalan Cikini II Menteng, penjelasan Dita ke saya via telepon minta dijemput karena kondisinya mabuk berat," kata Abe dalam keterangannya, Minggu (31/1/2016).

Di dalam mobil, ia meminta izin kepada Masinton untuk menjemput Dita karena sudah mabuk minuman beralkohol. Berhubung sudah malam Masinton beserta sopirnya ikut mengantarkan Abe ke jalan Cikini II.

"Saat kami tiba di depan Camden Bar Cikini, Pak Husni (sopir Masinton) menjemput Dita ke dalam Camden Bar, kemudian Dita menuju mobil Pak Masinton dalam keadaan sempoyongan. Dita langsung duduk paling depan di samping kiri sebelah kemudi. Dita minta bantu ke sopir agar mobilnya diambilkan di lokasi parkiran kantor DPP Partai Nasdem di Menteng," ujarnya.

Kemudian, Abe pun membawa mobil Masinton. Dita duduk di depan. Sementara Husni dan Masinton duduk di belakang‎. Mobil pun mengarah ke kantor DPP Partai Nasdem mengantarkan Husni untuk mengambil mobil Dita di Parkiran Nasdem.

Setelah ke luar dari parkiran kantor Nasdem, mobil berjalan beriringan, mobil Dita yg dikemudikan Husni berjalan dibelakang mengikuti mobil Pak Masinton. "Sepanjang perjalanan menuju Ke Cawang, Dita yang duduk di depan dalam kondisi mabuk berat sering berteriak histeris, tiba-tiba tertawa sambil membesarkan volume tape mobil. Di sekitar jalan Matraman Dita muntah-muntah karena mabuk berat," imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Saat mobil melintasi Jalan Otista sambil berteriak histeris Dita bergerak tiba-tiba menarik setir mobil yang ia kemudikan. Mobil oleng ke kiri jalan dan nyaris menabrak trotoar.

"Dengan sigap dan refleks saya melakukan pengereman mendadak sambil menepis tangan Dita yang dalam posisi menarik setir mobil. Tepisan tangan kiri saya mengenai tangan dan wajah Dita. Dita teriak histeris di dalam mobil, Pak Masinton berupaya untuk menenangkan Dita.

Abe menuturkan ‎ sesampainya di depan MT Haryono Square Dita turun, wajahnya agak memerah dan lebam karena terkena tepisan tangan kirinya yang memakai cincin batu akik. Lalu Masinton menawarkan Dita untuk berobat ke Klinik terdekat, Dita menyatakan tidak apa-apa dan akan mengobati sendiri.

"Kemudian Pak Masinton menyuruh sopirnya (Pak Husni) mendampingi Dita yang dalam kondisi mabuk. Saya dan Pak Masinton pulang ke Kalibata, tak lama kemudian Pak Husni datang menyusul kami ke Kalibata," imbuhnya.

Pada 22 Januari 2016, kata Abe, Dita menelepon dirinya meminta dibantu biaya pengobatan karena ingin dirawat di rumah sakit mata Aini di daerah Kuningan. Permintaan Dita ia sampaikan ke Masinton dan dibantu biaya perawatan di RS mata Aini.


Abe dan Masinton kemudian membesuk Dita dirawat di RS Mata Aini selama 2 hari 2 malam yang didampingi orangtuanya untuk menanyakan kondisinya. Berhubung kondisi memar di sekitar mata sudah membaik, atas saran dokter Dita diperbolehkan pulang.

"Selama masa pemulihan, Dita disarankan untuk sementara istirahat dan diperkenankan izin tidak masuk kerja," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas