Pemilu 2019, Rebutan Klasemen Papan Tengah Bakal Seru
"Yang pasti follower media sosial adalah anak-anak muda umur 17-25 tahun dan juga berasal dari masyarakat perkotaan," kata Djayadi.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Djayadi Hanan menilai, banyaknya follower partai di media sosial tidak akan berpengaruh terhadap jumlah pemilih dalam pemilu 2019. Sebab, para followers belum tentu juga punya hak pilih ataupun punya hak pilih tapi tidak menggunakan haknya.
"Yang pasti follower media sosial adalah anak-anak muda umur 17-25 tahun dan juga berasal dari masyarakat perkotaan," kata Djayadi, Selasa (2/2/2016).
Berdasarkan perkiraan Djayadi, jumlah pemilih pemula yang berusia 17-25 tahun dan aktif di media sosial sebanyak 15 persen dari jumlah pemilih sebanyak 180 juta. "Ini cukup potensial digarap. Minimal mengenalkan program partai kepada anak-anak muda dan juga masyarakat urban," tandasnya.
Namun jangan menjadi prioritas utama, sebab, lanjut dia, jumlah pemilih terbesar tetap masyarakat yang tinggal dipedesaan yang tidak memiliki akses Internet. "Medsos salah satu cara utama untuk menjaring anak muda," ucapnya.
Djayadi sendiri mengaku tidak kaget dengan hasil survei yang menempatkan, Partai Gerindra dan PDIP sebagai juara 1 dan 2 yang mempunyai followers terbanyak di media sosial. Sebab, sedari awal partai tersebut menggarap serius anak muda di dunia maya. "Tapi perlu diingat followers menyukai Gerinda bukan karena program partai tapi lebih kepada sosok Prabowo Subianto. Begitu juga PDIP banyak pengikutnya karena kagum dengan sosok Jokowinya," jelasnya.
Sedangkan untuk PSI juga tidak mengherankan karena sedari awal partai debutan tersebut memang serius menggarap media sosial. "Yang penting bagaimana cara mengolah strategi kampanye melalui medsos yang disukai anak muda dan tidak membosankan," saran dia.
Pada pemilu 2019, Djayadi memprediksi tidak akan ada kejutan berarti. Sebab, sudah bisa dipastikan empat besar partai akan dikuasai PDIP, Golkar, Gerindra dan Demokrat. "Yang seru justru perebutan partai papan tengah karena masih susah diprediksi. Apalagi beberapa partai baru yang cukup agresif mendekati pemilih pemula,"pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan temuan Instute for Transformation Studies (INTRANS) di media sosial seperti, Facebook fans, Twitter followers, Instragram followers, Google+ followers, dan YouTube subscribers, yang dirilis Jumat lalu, Gerindra sebagai partai yang mempunyai paling banyak pengikut sebanyak 3,8 juta followers.
Selanjutnya, PDIP 1,6 juta pengikut, Partai Solidaritas Indonesia 1,1 juta. Menyusul berikutnya, Partai Hanura (555 ribu pengikut), PKS (250 ribu), Demokrat (189 ribu), PAN (143 ribu), Golkar (104 ribu), Perindo (48 ribu), NasDem (47 ribu), PPP (16 ribu) dan PKB (13 ribu).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.