Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

350 Eks Pengikut Gafatar di Panti Sosial Beraktivitas Normal Usai Difatwa Sesat MUI

Pengikut Gafatar yang berada di Panti Sosial Bina Insan, Cipayung, Jakarta Timur tidak bereaksi apapun saat mendengar MUI mengeluarkan fatwa sesat.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in 350 Eks Pengikut Gafatar di Panti Sosial Beraktivitas Normal Usai Difatwa Sesat MUI
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Eks anggota Gafatar mendapat pengarahan dari petugas Dinsos Kota Bandung di rumah singgah, Jalan Sukamulya, Sukajadi, Kota Bandung, Senin (1/2/2016). Di rumah singgah milik Dinsos Kota Bandung ini 15 eks Gafatar asal Kota Bandung sementara waktu akan tinggal sebelum dikembalikan ke keluarganya atau mencari tempat tinggal sendiri. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya mengeluarkan fatwa sesat terhadap keberadaan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Setelah melakukan pengkajian, organisasi tersebut akhirnya divonis menyimpang oleh para ulama, Rabu (3/2/2016).

350 eks pengikut Gafatar yang berada di Panti Sosial Bina Insan, Cipayung, Jakarta Timur tidak bereaksi apapun saat mendengar MUI mengeluarkan fatwa sesat terhadap organisasinya.

Mereka tetap beraktivitas seperti biasa mengikuti bimbingan konseling dan menonton TV di ruang auditorium yang juga menjadi tempat penampungan mereka sementara.

"Mereka enggak bereaksi apapun biasa saja berkegiatan yang anak ikut pendampingan psikolog. Mereka kalau ditanya itu selalu tertutup, mereka selalu menyatakan sudah keluar dari Gafatar, dan seperti tidak peduli," ujar Harjanto, Ketua Panti Bina Insan, Ceger, Cipayung kepada Tribunnews.

Menurut Harjanto lebih dari 600 eks Gafatar ditampung di pantinya. Dari jumlah tersebut 250 di antaranya sudah pulang ke rumah lingkungan atau rumah masing-masing.

Berita Rekomendasi

"Masih ada 350-an orang, mereka kebanyakan mengaku tidak punya tempat tinggal dan keluarga, sehingga masih ditampung di panti sosial," katanya.

Menurut Harjanto dinas sosial terus berusaha menelusuri alamat mereka, hingga akhirnya ditemukan. Jika tidak, mereka tetap ada di panti sosial sambil mendapatkan bimbingan wawasan keagamaan dan kebangsaan.

"Yang masih ada di panti belum ada pengakuan dari keluarganya. Kita tetap berusaha mencari keluarga mereka," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas