Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Golkar Butuh Figur Pemersatu

Masing-masing mengusung kadernya. Kemudian diproses melalui Munas. Siapapun yang terpilih nantinya wajib mengakomodir kader dari semua faksi.

Penulis: Husein Sanusi
zoom-in Golkar Butuh Figur Pemersatu
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Wapres Jusuf Kalla (tengah) selaku Ketua Tim Transisi Partai Golkar bersama dua petinggi Partai Golkar Agung Laksono dan Aburizal Bakrie menggelar jumpa pers seusai melakukan pertemuan tertutup di Rumah Dinas Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016). Pertemuan itu untuk membahas rencana musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) guna menindaklanjuti SK MenkumHAM yang memperpanjang SK Munas Riau dengan komposisi kepengurusan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum dan Agung Laksono sebagai wakil. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar membutuhkan figur pemersatu. Sosoknya adalah orang yang dapat mempersatukan faksi - faksi internal agar Golkar menjadi kesatuan yang utuh.

"Untuk melahirkan figur itu butuh proses," imbuh pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto, Jumat (5/2).

Golkar baik dari kubu Agung Laksono maupun Aburizal Bakrie (Ical) harus menyamakan persepsi. Kedua pihak harus membuat konsensus bersama untuk melaksanakan Munas.

Masing-masing mengusung kadernya. Kemudian diproses melalui Munas. Siapapun yang terpilih nantinya wajib mengakomodir kader dari semua faksi.

Sosok yang dibutuhkan, menurut Gun Gun, adalah yang memiliki kemampuan personal. Secara intelek orangnya mumpuni. Jaringan politiknya bagus. Pengalaman berpolitiknya sudah panjang.

Sosok tersebut juga harus mampu mengeluarkan Golkar dari sikap gamang. Saat ini, Golkar bersikap di luar pemerintah. Sekarang tiba - tiba berubah menjadi partai pendukung pemerintah.

"Ini gamang. Golkar harus bersikap tegas untuk mendapatkan kebanggaan sehingga daya elektoralnya meningkat. Ini juga bermanfaat untuk mematahkan stigma Golkar tak bisa berada di luar pemerintah," imbuh Gun Gun.

BERITA TERKAIT

Menurutnya Golkar memiliki banyak stok kade‎r. Ada yang kini memimpin DPR. Ada juga yang masih fokus di DPP dan DPD. Dia menyatakan sosok tersebut harus mencerminkan pesan Presiden ketiga BJ Habibie, yaitu yang berusia 40 - 60 tahun.

Sejumlah kader disebut akan memimpin Golkar. Mereka adalah Nurdin Halid, Setya Novanto, Idrus Marham, Airlangga Hartarto, Ade Komarudin, Mahyudin, dan Syahrul Yasin Limpo.

Ade Komarudin kini menjabat Ketua DPR. Pria berusia 50 tahun ini sudah menjadi anggota DPR dari Golkar sejak 1997.‎ Posisi Ade komarudin sebagai ketua DPR diprediksi menjadi nilai tambah karena bisa mempertemukan banyak kepentingan.

Airlangga Hartarto dan Idrus Marham dianggap sebagai figur muda dengan sedikit resistensi.‎ Syahrul Yasin Limpo saat ini masih menjabat gubernur Sulawesi Selatan yang menjadi satu-satunya calon dari ketua DPD golkar daerah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas