Brimob yang Tewas di Poso Ditembak Kelompok Santoso
pelakunya ialah dari kelompok Santoso.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri memastikan Brigadir Wahyudi Saputra, anggota Brimob yang tewas kena tembak di wilayah Poso, Sulawesi Tengah pada Selasa (9/2/2016) kemarin, pelakunya ialah dari kelompok Santoso.
"Teman-teman disana dari Polri dan TNI terus melakukan upaya pengejaran dan pencarian ke kelompok para pelaku. Mereka (pelaku) terkait dengan teroris dan dugaan kelompok Santoso, karena disana basis kelompok mereka," tutur Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto, Rabu (10/2/2016) di Mabes Polri.
Agus melanjutkan saat ini kondisi di lokasi baku tembak sudah kondusif dan penjagaan ketat masih dilakukan oleh aparat gabungan baik oleh anggota Polri maupun TNI.
"Situasi di sana sudah kondusif kembali. Kami bersama TNI terus melakukan pengejaran ke para pelaku di sekitar Poso," katanya.
Lantaran gugur saat bertugas, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menaikkan pangkat setingkat lebih tinggi pada korban. Siang ini, jenazah korban akan dibawa ke Sumut untuk dimakamkan.
Untuk diketahui, Institusi Polri kembali berduka, Selasa (9/2/2016) pukul10.25 WITA anggota Polri bernama Brigadir Wahyudi Saputra tewas ditembak.
Peristiwa terjadi di jalur Poso Napu ketika anggota sedang melakukan operasi cipta kondisi di pos pemeriksaan jalur Poso Napu.
Peristiwa bermula saat ada mobil kijang hitam melintas dari arah Napu ke Poso.
Saat mobil mendekati Pos pemeriksaan, beberapa anggota Brimob mendekat ke mobil untuk melaksanakan giat rutin, sweeping.
Tiba-tiba, dua orang yang duduk disamping sopir menembak dengan senjata api ke arah anggota Brimob sehingga mengakibatkan satu anggota Brimob atas nama Brigadir Wahyudi Syaputra mengalami luka tembak di bagian dagu dan meninggal dunia.
Lalu anggota Brimob yang lain membalas tembakan pelaku dengan memberondong tembakan ke arah dalam mobil, hasilnya dua pelaku yang diduga kelompok Santoso tewas ditempat.
Sementara tiga pelaku lainnya berhasil melarikan diri. Dari dalam mobil, ditemukan satu pucuk senjata api jenis revolver dan beberapa karung beras serta logistik lainnya.