Lebih dari 10 Juta Anak Indonesia Alami kekerasan Seksual
"Lebih dari 10 juta anak Indonesia mengalami kekerasan seksual dan para predator seringnya adalah orang-orang terdekat korban,"
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat belakangan ini dihebohkan dengan penangkapan dan penetapan tersangka Saipul Jamil.
Paling mengejutkan artis dangdut tersebut disangka melakukan perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur.
Menyikapi hal tersebut Jaksa Agung HM Prasetyo menyatakan kekerasan seksual telah menjadi kejahatan luar biasa atau extraordinary crime.
Sehingga negara menurutnya harus merespon cepat dengan membuat landasan hukum setingkat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.
Koordinator Presidium Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI), Agung Sedayu, apa yang disampaikan Jaksa Agung tersebut menggambarkan Indonesia darurat kejahatan seksual terhadap anak.
"Lebih dari 10 juta anak Indonesia mengalami kekerasan seksual dan para predator seringnya adalah orang-orang terdekat korban," ujarnya dalam konferensi pers di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2016).
Bulan lalu masyarakat juga riuh dengan munculnya akun Twitter @GayKids_botplg yang memajang, memamerkan foto serta identitas pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Anak-anak itu pun terstigma dengan sebutan anak-anak gay yang kemudian rentan menjadi sasaran predator dan perilaku seks menyimpang pedofil.
"Sedihnya, keberadaan akun tersebut justru membuat sebagian masyarakat makin asyik berkutat dalam perdebatan pro dan kontra kelompok minoritas lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks (LGBTI)," ungkap dia.
Menurutnya, masyarakat cenderung memposisikan fenomena akun Gaykids itu sebagai potret eksistensi LGBTI ketimbang kejahatan seksual.
Bahkan mengintemalisai stigma negatif pada anak, menilai akun itu milik anak-anak sesat yang berupaya membujuk anak-anak lain menjadi gay.
"Bak sudah jatuh tertimpa tangga, eksploitasi seksual dan stigma negatif Bersamaan mendera anak-anak,"imbuh Agung.