TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polemik di media tentang Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Marwan Jafar yang ditinggal dalam penerbangan Garuda Indonesia ke Yogyakarta karena terlambat datang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, masih menuai polemik.

Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (GEMASABA) Heru Widodo mempertanyakan predikat Five Star yang selama ini didapat maskapai pelat merah tersebut dari Skytrak, baru-baru ini lantaran menurut Heru, penghargaan tersebut tidak sesuai dengan dengan fakta yang ada. 

Dia menilai, pelayanan yang diberikan Garuda ke penumpang selama ini jauh dari kata memuaskan.

Heru menambahkan, Menteri BUMN Rini Soemarno sudah optimal dalam mengelola BUMN. Tapi hal itu tidak dibarengi dengan kualitas kinerja yang baik dari pihak Garuda Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan merosotnya kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap Garuda Indonesia.

“Bagaimana mungkin manajemen Garuda yang buruk kok dapet predikat Five Star dari Skytrak, ini kan lucu,” imbuh Heru dalam keterangan tertulis, Jumat (25/2/2016).

Heru juga mengatakan Direktur PT Garuda Indonesia sebelumnya Emirsyah Satar lebih baik kinerjanya dibandingkan Direktur yang sekarang. Selain itu Heru menganggap Garuda Indonesia tidak memiliki semangat nasionalisme dengan tidak mendukung anak bangsa Rio Haryanto tetapi malah mensponsori Liverpool, klub sepakbola di Liga Inggris.

“Ngak ada yang bisa dibanggakan dari Garuda Indonesia, Garuda Indonesia itu BUMN tapi rasa asing, dia lebih memilih mensponsori klub bola Liverpool ketimbang mensponsori Rio Haryanto pembalap F1, mana Nasionalismenya ?" tanyanya.

Ia pun mengancam akan menurunkan anggotanya jika saja Direktur PT Garuda Indonesia tidak diganti segera. “ Minggu depan saya akan turunkan pasukan dalam jumlah besar jika direktur Garuda Indonesia tidak diganti. Ini demi kebaikan kita semua, demi kebaikan Garuda sebagai aset bangsa,” ancam Heru.