TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Suparno mengaku yakin penyerapan anggaran pemerintah tahun 2016, akan meningkat seiring keluarnya instruksi Presiden Joko Widodo terhadap seluruh jajaran menteri Kabinet Kerja terkait penggunaan anggaran.

"Saya melihat tahun ini penyerapan anggaran akan membaik, karena presiden sudah menginstruksikan agar menteri-menteri mengomandoi langsung anggaran instansi di bawahnya," kata Eddy Suparno dalam diskusi Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (1/3/2016).

Eddy mengatakan dengan instruksi itu maka dapat dipastikan bahwa para menteri Kabinet Kerja akan bertanggung jawab langsung terhadap penyerapan anggaran didalam sektor-sektor yang menjadi kewenangannya.

"Sehingga apabila terjadi penyerapan anggaran rendah presiden langsung bisa mengklarifikasi kepada menteri bersangkutan. Ini menjadi stimulus," kata Eddy.

Menurutnya, penyerapan anggaran 2015 cenderung menurun karena adanya faktor perubahan nomenklatur kementerian dan lembaga yang menyebabkan alokasi anggaran terlambat.

Sehingga pada tahun 2016, kata dia, penyerapan anggaran harua bisa dipastikan meningkat.

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga telah menginstruksikan kepada seluruh pejabat di kementeriannya untuk dapat memastikan pengadaan barang/jasa tidak menumpuk di akhir tahun, guna memaksimalkan penyerapan anggaran kementerian.

"Khusus di Kemendagri kita mulai di Januari, untuk seluruh komponen (pengadaan barang/jasa) harus diprogramkan supaya tidak menumpuk di Desember dan jangan menumpuk di Jakarta, namun harus tersebar di daerah," kata Tjahjo.

Tjahjo mengingatkan anggaran pemerintah yang tidak terserap pada akhir tahun 2015 mencapai Rp248 triliun. Dana itu semestinya bisa menggerakan perekonomian daerah.

Oleh karena itu dia meminta eselon I hingga IV Kemendagri untuk memantau dan memandu pemerintah daerah dalam penyerapan anggaran tahun ini.

Menurut dia, jika hal ini bisa dipertahankan maka pengadaan barang/jasa tidak akan menumpuk sampai Desember.