TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kritikan yang dialamatkan kepada mantan Ketua Umum partai Golkar Jusuf Kalla oleh Tim Sukses Setya Novanto sangat disayangkan.

Sebelumnya Anggota Timses Setya Novanto, Ridwan Bae menuding Wakil Presiden Jusuf Kalla telah melakukan kampanye hitam jelang Munas Golkar.

Hal itu menyangkut pernyataan Jusuf Kalla (JK), yang mantan Ketum Golkar, berharap ketua umum partai ke depan harus bebas dari masalah hukum.

Pernyataan yang diamini oleh mayoritas politisi Golkar itu justru diserang oleh Ridwan Bae sebagai kampanye hitam.

"Ridwan Bae itu siapa? Apa kontribusinya buat Bangsa dan Negara ini? Kok bisa menuduh JK melakukan propaganda hitàm? Ya publik juga tahu lah kelasnya dia,"kata Politikus Partai Golkar Poempida Hidayatulloh dalam pernyataannya, Rabu(2/3/2016).

Poempida menjelaskan pada dasarnya figur Ketua Umum Golkar itu harus solid dan bersih.

Sehingga tidak terjadi masalah citra Partai Golkar ke depan.

Dalam konteks itulah pernyataan JK mendapatkan kebenarannya.

"Semua Partai yang ketumnya bermasalah hukum pasti perolehan pemilunya juga bermasalah," kata Poempida yang pernah masuk daftar pecat DPP Golkar karena mendukung Pasangan Jokowi-JK di Pilpres 2014 lalu.

Ditegaskan Poempida, bahwa pada intinya, Jusuf Kalla hanya ingin Golkar menjadi Partai yang baik dan berwibawa. JK juga tidak pernah membuat pernyataan itu demi tendensi kepada figur tertentu.

"Ini kok malah Ridwan Bae merasa tersinggung? Kalau tidak ada masalah hukum, harusnya yang bersangkutan (Ridwan) tidak perlu reaktif," tegas Poempida.