Politikus PKS: Menteri Harusnya Sadar Mereka Pembantu Presiden
"Tiap menteri mesti sadar mereka adalah pembantu Presiden," tegas Mardani Ali Sera.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai wajar Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah atas sikap sejumlah menteri Kabinet Kerja yang selalu membuat gaduh dengan menunjukkan silang pendapat di depan publik.
Terakhir, kegaduhan terjadi antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli terkait pembangunan Blok Masela.
"Tiap menteri mesti sadar mereka adalah pembantu Presiden," tegas Mardani Ali Sera, kepada Tribun, Kamis (3/3/2016).
Menurut dia, reshuffle kabinet bukan solusi mengatasi kegaduhan antarmenteri. Meskipun hal itu adalah hak prerogratif Presiden.
Karena dia melihat silang pendapat dan saling serang antarmeteri ini sebagai ujian kepemimpinan Jokowi menjadi pimpinan tertinggi di negeri ini.
"Tidak selesai dengan reshuffle. Ini ujian kepemimpinan. Almost everything rise and fall on leadership. Pak Jokowi perlu instrospeksi," ucapnya.
Presiden Jokowi berulang kali meminta menteri-menterinya tidak menunjukkan perbedaan pendapat di ruang publik. Hal ini untuk menghindari kegaduhan.
Kegaduhan di internal kabinet dikhawatirkan mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan dikhawatirkan berdampak negatif untuk iklim investasi nasional.
Pada sejumlah kesempatan, Jokowi selalu menekankan pentingnya soliditas kabinet. Pelaksanaan program akan cepat terealisasi jika para menteri saling mendukung.