Ketika Anggota Satuan Komando Pasukan Katak TNI Masuk Gorong-gorong di Sekitar Istana
Mereka diperintahkan untuk masuk ke dalam gorong-gorong, melakukan pengecekan di saluran air sekitar Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara.
Editor: Dewi Agustina
Bersatu padu dengan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat serta Satgas Sudin Tata Air Jakarta Pusat.
Edy menanggapi kondisi demikian bukan dilatarbelakangi situasi yang darurat. Karena untuk menyisir saluran gorong-gorong dengan jarak agak panjang, menurutnya memang dibutuhkan keahlian khusus, baik menyangkut pengendalian kondisi medan maupun peralatan.
"Permohonan bantuan tersebut, karena Kopaska memiliki kemampuan menggunakan alat-alat penyelaman yang memadai. Kami hanya diperintahkan menyusuri saluran air saja," ujarnyanya.
Bersihkan Lumpur
Usai dilakukan pemetaan oleh Kopaska, pengurasan saluran air kemudian diserahkan kepada Pemkot Jakarta Pusat.
Tahapan dalam pengurasan saluran air tersebut diungkapkan, Kasudin Tata Air Jakarta Pusat, Dicky Suherlan dilakukan dengan metode pengikisan lumpur padat menggunakan mesin pompa milik Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat.
Sebanyak enam unit armada diterjunkan untuk memompa air di Saluran Penghubung (PHB) Abdul Muis dan menembakkan air ke titik sumbatan.
Selanjutnya, usai endapan lumpur diketahui luntur dan mulai mengalir, selang-selang panjang dijejali dalam saluran air untuk menyedot lumpur luar saluran.
Langkah yang dilakukan pihaknya dibantu petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat serta PPSU yang berasal dari Kecamatan Gambir pun berhasil mengumpulkan sebanyak 20 karung lumpur.
"Jadi lumpur itu sudah puluhan tahun, mengendap sampai mengeras karena air nggak masuk. Lumpur sudah keras kayak batu, jadi tekniknya terus diulang, disemprot terus disedot, begitu terus sampai bersih," ujarnya.
Namun, walau proses pengurasan telah berjalan selama lebih dari 8 jam, terhitung sejak pukul 13.00 WIB, sumbatan yang berhasil dibuka diperkirakan hanya sekitar 20 meter.
Padahal, panjang tiga buah gorong-gorong yang melintang di Jalan Majapahit, ke arah Istana Negara dan Jalan Medan Merdeka Utara mengarah Monas mencapai sekitar 500 meter.
"Jadi kita masih fokuskan di saluran ini, karena kan ini ring satu, jangan sampai ada genangan atau banjir. Citra kita (Indonesia-red) dilihat bangsa lain ya dari kawasan ini," katanya. (warta kota/dwi)