Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terima SK Deponering, Abraham Samad: Terima Kasih Presiden

Menurut Abraham, pemberian deponeering ini, membuat polemik dugaan kriminalisasi atas dirinya berakhir.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Terima SK Deponering, Abraham Samad: Terima Kasih Presiden
Valdy Arief/Tribunnews.com
Abraham Samad 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad setelah mendapatkan Surat Keputusan Deponeering dari Kejaksaan Agung mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.

"Atas nama pribadi dan mantan pimpinan KPK, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden dan Jaksa agung yang telah memberikan dukungan dan apresiasi selama ini. Sehingga teman-teman sudah tahu bersama,  telah keluar surat keputusan tentang diponeering perkara kami dan teman-teman kami di KPK," kata Abraham Samad di Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Menurut Abraham, pemberian deponeering ini, membuat polemik dugaan kriminalisasi atas dirinya berakhir.

Terkait adanya pendapat bahwa, langkah Jaksa Agung membuat mantan Pimpinan KPK menjadi kebal hukum, Abraham tidak mempermasalahkannya.

"Apapun pandangan sebagian orang itu sah-sah saja, jadi yang bisa saya sampaikan bahwa diponeering juga merupakan sesuatu yang diperbolehkan oleh hukum," katanya.

Sebelumnya, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo memutuskan untuk mengesampingkan (deponeering) perkara yang mendera mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

"Keputusan yang diambil adalah mengesampingkan perkara mendeponering perkara atas nama Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Pengesampingan dilakukan semata-mata atas kepentingan umum," kata Muhammad Prasetyo di Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Berita Rekomendasi

Prasetyo menjelaskan langkah yang diambilnya telah sesuai dengan pasal 35 (c) Undang-Undang Kejaksaan.

Kasus dugaan pengarahan saksi untuk memberikan keterangan palsu yang mendera Bambang Widjojanto dan dugaan pemalsuan identitas yang menjerat Abraham Samad, disebut banyak pihak, sarat kriminalisasi.

Pasalnya, bersama penyidiknya Novel Baswedan, dua Pimpinan KPK menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri, setelah terlebih dahulu menetapkan Komjen Budi Gunawan atas dugaan menerima gratifikasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas