Kaburnya Labora Sitorus Bukti Lemahnya Pengawasan Lapas
Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy meminta kaburnya Labora Sitorus harus menjadi perhatian serius.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy meminta kaburnya Labora Sitorus harus menjadi perhatian serius.
Sehingga jangan sampai terlihat negara kewalahan menghadapi warga binaan.
"Status Labora adalah warga binaan, sehingga tanggung jawabnya adalah di tangan Kementerian Hukum dan HAM," kata Aboe dalam keterangan tertulis, Minggu (6/3/2016).
Ia mengingatkan keterlibatan aparat Kepolisian dalam persoalan ini hanya dalam kapasitas diperbantukan. Oleh karenanya Dirjen PAS seharusnya berkoordinasi sebaik mungkin dengan pihak kepolisian.
Sebagai warga binaan, kata Aboe, Labora seharusnya berproses untuk memperbaiki diri dan menerima pembinaan dari Lapas. Dengan kaburnya Labora menunjukkan gagalnya proses tersebut.
Politikus PKS itu juga mengatakan hal tersebut merupakan indikasi lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak lapas.
Dirjen PAS perlu memikirkan untuk memberikan perhatian khusus kepada Labora mengingat bahwa ini bukan pertama kalinya Labora kabur dari lapas.
"Selain itu perlu ada audit investigatif untuk mengetahui bagaimana Labora kerap kali bisa melarikan diri. Bila memang ada aparat yang teledor atau dengan sengaja membantu pelarian, harus diberikan sanksi yang tegas," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Pemasyarakatan I Wayan Kusmiantha Dusak mengungkapkan terpidana kasus pembalakan liar dan pencucian uang Labora Sitorus masih berada di rumahnya di wilayah Sorong.
Namun, kata dia, Labora sudah menghilang tadi pagi. Labora diduga kuat melarikan diri ketika dieksekusi dari Lembaga Pemasyarakatan Kota Sorong ke LP Cipinang Jakarta hari ini.
Labora dipindahkan ke LP Cipinang adalah kebijakan pusat agar Labora mendapat perawatan dan fasilitas kesehatan yang memadai karena dia sedang sakit.