Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sayangi Mata Jangan Asal Nonton Gerhana Matahari, Gunakan Cara-cara Ini

Ada beberapa hal penting yang mesti diperhatikan sebelum menonton gerhana matahari.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Sayangi Mata Jangan Asal Nonton Gerhana Matahari, Gunakan Cara-cara Ini
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Petugas melakukan uji coba peralatan teleskop yang akan digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari Total (GMT) di Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Senin (7/3/2016). Selain mengundang masyarakat untuk menyaksikan gerhana matahari, UMSU juga akan menggelar pendidikan dan edukasi tentang ilmu astronomi.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM - Gerhana matahari total dan sebagian akan menyapu wilayah Indonesia pada Rabu (9/3/2016) pagi mendatang.

Fenomena unik yang jarang terjadi ini tentu menarik untuk disaksikan.

Namun, jangan buru-buru mengarahkan pandangan ke arah matahari.

Ada beberapa hal penting yang mesti diperhatikan sebelum menonton sang surya terhalang bulan.

Berikut penjelasannya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari berbagai sumber.

Bahaya tersembunyi

Berita Rekomendasi

Hal pertama yang harus diingat, jangan melihat matahari secara langsung dengan mata telanjang!

Ini juga berlaku untuk gerhana matahari total dan sebagian.

Cahaya dari sinar matahari memiliki intensitas sangat tinggi dan bisa merusak retina di belakang bola mata.

Kondisi ini dikenal lewat istilah solar retinopathy dan mampu menyebabkan kerusakan permanen.

Memang, matahari saat gerhana bisa lebih "nyaman" dilihat karena seolah meredup.

Namun, justru di sinilah letak bahayanya.


Wikipedia - Struktur bola mata. Iris melebar dan menyempit untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk, lalu lensa memfokuskan cahaya ke retina. Bagian retina yang berfungsi mengubah cahaya menjadi sinyal listrik ke otak inilah yang rentan rusak terkena cahaya berlebih.

Pupil di lensa mata tak bisa bereaksi dengan tepat dalam kondisi level kontras yang tinggi, seperti yang terjadi saat gerhana matahari ketika langit sekitar berubah gelap.

Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur lebar bukaan iris itu bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan di lingkungan sekitar, bukan obyek yang paling terang.

Alhasil, saat memandang gerhana yang diselimuti langit gelap, pupil mata justru melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk dan terfokus di retina meningkat.

Padahal, intensitas cahaya di bagian matahari yang tidak tertutup bulan sewaktu gerhana (baik saat gerhana sebagian maupun "cincin" saat gerhana total) sama dengan waktu-waktu biasa.

Cahaya kuat dari matahari pun bebas melenggang masuk ke mata tanpa bisa dicegah, dan mulai merusak retina.

Proses ini berlangsung tanpa rasa sakit sehingga kerap membuat orang tak sadar matanya mulai rusak.

Cara melindungi mata

Lalu, bagaimana caranya agar bisa menyaksikan gerhana matahari dengan aman? Mudah saja.

Apabila ingin melihat langsung dengan mata, gunakan kacamata khusus yang dirancang untuk melihat gerhana.

Kacamata-kacamata gerhana ini dijual di beberapa toko buku Gramedia dan bisa pula diperoleh lewat sejumlah e-commerce di Indonesia.

Jangan memakai kacamata hitam biasa karena cahaya matahari yang menembus masih terlalu kuat.


DOK GRAMEDIA - Kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana matahari yang dijual khusus di Gramedia.

Observasi secara tidak langsung bisa dilakukan dengan memakai teleskop.

Caranya bukan meneropong dengan mata karena justru berbahaya, tetapi dengan memproyeksikan cahaya dari teleskop ke bidang rata berwarna putih, seperti kertas atau karton.

Metode pengamatan lain yang bisa dicoba adalah dengan membuat "pinhole".

Selain itu, kita bisa pula mengamati gerhana lewat fasilitas live view atau LCD di kamera digital. Namun, kamera pun memerlukan proteksi khusus.(*)

Artikel ini diambil dari Kompas Tekno dengan judul: Cara Melindungi Mata Saat Menyaksikan Gerhana Matahari, Senin (7/3/2016)
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas