Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Lukman Tagih Janji Santunan Bagi Korban Crane Kepada Menteri Haji Saudi

“Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Haji Indonesia di KJRI Jeddah akan selalu memonitor perkembangan proses pembayaran santunan,”

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Menteri Lukman Tagih Janji Santunan Bagi Korban Crane Kepada Menteri Haji Saudi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Lukman Hakim Saifuddin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bertemu dengan Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi Arabia di Jeddah, Minggu (13/3/2016).

Pertemuan tersebut tidak disia-siakan Lukman, ia meminta kejelasan terkait realisasi santunan bagi ahli waris korban jatuhnya crane di Masjidil Haram pada musim haji tahun 2015.

Menjawab soal itu, Menteri Urusan Haji Saudi Arabia Bandar bin Muhammad Hajjar mengatakan bahwa pihaknya sedang memproses pembayaran santunan.

Sampai kini, proses itu sedang ditangani dua kementerian Saudi Arabia yakni Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri. 

 Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Lukman berharap proses pembayaran santunan dapat segera dituntaskan agar para ahli waris korban tak kecewa.

“Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Haji Indonesia di KJRI Jeddah akan selalu memonitor perkembangan proses pembayaran santunan,” kata Menag Lukman, Senin (14/3/2016) dalam siaran pers yang diterima tribunnews.com.

Dalam peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram, Jumat (11/9/2015) sedikitnya 61 orang jemaah haji Indonesia menjadi korban.

Berita Rekomendasi

Sebagian besar mereka mengalami luka berat, sedangkan 12 di antaranya meninggal dunia.

Indonesia adalah negara yang paling cepat merilis data korban secara akurat.

 Saat itu Pemerintah Saudi Arabia menjanjikan santunan bagi seluruh korban peristiwa itu.

Masing-masing korban tewas dan cacat permanen akan mendapatkan uang senilai 1 juta riyal dan keluarga atau ahli warisnya diundang berhaji pada penyelenggaraan tahun berikutnya.

Sedangkan bagi korban luka, dijanjikan mendapatkan uang 500 ribu riyal dan diberi kesempatan untuk mengulang atau menyempurnakan ibadah hajinya.

 Untuk merealisasikan janjinya, Pemerintah Saudi telah membentuk komite khusus yang mulai bekerja sejak tahun lalu. 

Direktur Departemen Kesehatan Saudi Arabia Mustafa Baljoun mengatakan, proses pemberian santunan diupayakan bersih dari kecurangan dan penyalahgunaan. 

 Data pribadi setiap korban akan dicek secara teliti berdasarkan waktu penanganan di rumah sakit.

Data itu mencakup nama, kebangsaan, paspor, alamat, dan lainnya.

Data lengkap akan diteruskan kepada otoritas terkait.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas