Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penolakan Israel Terhadap Menteri Retno Tak Terkait Ketegasan Indonesia Dukungan Palestina Merdeka

"Perlu diingat Palestina di mata Israel adalah bagian dari Israel yang punya otonomi,"

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Penolakan Israel Terhadap Menteri Retno Tak Terkait  Ketegasan Indonesia Dukungan Palestina Merdeka
YouTube
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Israel bersikap sebagai penguasa di tanah Palestina.

Hal tersebut ditunjukan dengan penolakan terhadap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Perlu diingat Palestina di mata Israel adalah bagian dari Israel yang punya otonomi," ujar Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmawanto Juwana kepada Tribun, Senin (14/3/2016).

Bagi Israel, Palestina bukan negara merdeka yang bisa menerima tamu-tamu mereka dari Luar Negeri.

Karena itu Menlu Retno tidak mendapat izin dari penguasa yang sah dan ini akan membahayakan keselamatan beliau dari serangan senjata Israel.

Maka wajar bila pelantikan Konsul Kehormatan pertama Indonesia di Palestina, Maha Abu-Shuseh yang berkedudukan di Ramallah, Minggu (13/3/2016) tidak bisa dilaksanakan di Palestina.

Berita Rekomendasi

Upacara pelantikan pun terpaksa dilakukan di KBRI Amman, di Yordania, dengan dihadiri Menlu Palestina Riyad al-Maliki, para duta besar negara-negara ASEAN dan OKI di Amman.

"Saya tidak tahu bagaimana sikap Israel atas pelantikan Konsul Kehormatan. Yang pasti itu tidak akan diakui Israel mengingat Palestina dalam status bagian dari negara Israel," jelasnya.

Dia juga menilai sikap Israel tidak ada kaitannya dengan ketegasan Indonesia mendukung Palestina merdeka.

Menurutnya dari mata Israel mereka menjalankan kewenangan sebagai sebuah negara berdaulat.

"Indonesia tidak bisa berbuat banyak mengingat Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel," katanya.

Meskipun demikian, paling penting dari kejadian tersebut adalah adanya upaya konkrit mendukung perjuangan rakyat Palestina.

"Terpenting menurut saya adalah upaya konkrit untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka," katanya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah melantik Konsul Kehormatan pertama Indonesia diPalestina, Maha Abu-Shuseh, yang berkedudukan di Ramallah, Minggu (13/3/2016).

Upacara pelantikan dilakukan di KBRI Amman, dengan dihadiri Menlu Palestina Riyad al-Maliki, para duta besar negara-negara ASEAN, dan OKI di Amman.

Pelantikan Konsul Kehormatan RI untuk Palestina tidak dilakukan di Ramallah, karena beberapa saat menjelang keberangkatan Menlu RI beserta delegasi menuju Ramallah, Israel tidak memberikan izin.

Dengan demikian, helikopter Angkatan Udara Jordania yang membawa Menlu Retno terpaksa kembali ke Amman.

Kejadian itu tidak menyurutkan determinasi Indonesia untuk melantik perwakilan diplomatiknya di Ramallah.

"Dukungan Indonesia kepada perjuangan rakyat Palestina tidak pernah padam dan pada hari ini kita maju satu langkah lagi dengan pelantikan Konsul Kehormatan RI di Ramallah," ujar Retno Marsudi dalam keterangan tertulis Kemenlu, Minggu (13/3/2016).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas