Pernyataan Nurdin Halid Soal Moralitas Bikin Pengamat Heran
Nurdin Halid yang membidik Ade Komarudin yang ikut maju sebagai calon ketua umum partai beringin itu dengan isu moralitas.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Aufklarung Institute, Dahroni Agung Praseyto mengkritik pernyataan Partai Golkar, Nurdin Halid yang membidik Ade Komarudin yang ikut maju sebagai calon ketua umum partai beringin itu dengan isu moralitas.
Menurut Agung, seruan soal moralitas itu jadi terasa tidak pas karena disuarakan oleh Nurdin.
"Moralitas lebih pas bila diserukan oleh pihak yang bermoral. Lalu, apa pantas Nurdin Halid bicara moralitas untuk masalah calon ketua umum Golkar?" kata Agung saat dihubungi wartawan, Selasa (15/3/2016).
Diberitakan sebelumnya Nurdin Halid merasa aneh dengan pernyataan Ade Komarudin soal surat pernyataan tertanggal 17 Desember 2015 saat terpilih menjadi Ketua DPR.
"Dia (Ade) memalukan diri sendiri. Masa Ketua DPR menandatangani sesuatu nggak baca, bahaya itu bagi negara," kata Nurdin saat dikonfirmasi, Senin (14/3/2016).
Menurutnya, perilaku Ade tersebut bisa berbahaya apalagi kapasitasnya sebagai ketua DPR RI.
Nurdin meminta Ade Komarudin agar mengedepankan moral dan bersikap kesatri. Sebab, politikus yang akrab disapa dengan nama Akom itu sudah menandatangani pakta integritas untuk tidak maju sebagai calon ketua umum pada musyawarah nasional (munas) Golkar yang akan datang.
Agung mengatakan, publik tentu mencatat track record Nurdin. Sebab, bekas ketua umum PSSI itu memang dikenal sarat dengan persoalan hukum.
Seperti diketahui, Nurdin pernah divonis bersalah dalam kasus pelanggaran kepabeanan terkait impor beras dari Vietnam. Selain itu, bekas anggota Fraksi Partai Golkar itu juga pernah divonis bersalah dalam kasus korupsi pengadaan minyak goreng di Bulog.
Karenganya Agung mengatakan, kader-kader Golkar pemilik suara di munas tentu sudah bisa menimbang sisi moral dan integritas para calon ketua umum.
Sebab, kader-kader Golkar di daerah tentu ingin punya ketua umum yang bisa membawa kejayaan bagi partai yang kini dipimpin Aburizal Bakrie itu.
"Saya percaya, DPD Golkar akan sangat cerdas membedakan mana emas dan mana loyang, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang akan membawa kejayaan Golkar dan mana yang akan mempermalukan muka Golkar di hadapan pemilih Indonesia," Dahrono menegaskan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.