Bawaslu Nilai Isu SARA Masih Akan Terjadi Pada Kampanye Pilkada 2017
Apalagi ungkapan seseorang di media sosial saat ini yang tak terbendung.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nasrullah menilai penggunaan isu terkait Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) masih akan terjadi pada kampanye pilkada serentak 2017 mendatang.
Apalagi ungkapan seseorang di media sosial saat ini yang tak terbendung.
"Siapa yang bisa menahan ungkapan seseorang di media sosial? Medsos itu kan luas cakupannya, makanya pasti masih akan terus ada isu SARA sampai kampanye nanti," ujar Nasrullah di kanto Bawaslu Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Nasrullah menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas isu yang saat ini dinilai sudah menyebar tersebut.
Pasalnya, Bawaslu tidak mempunyai kewenangan untuk menindaklanjuti kampanye negatif (negative campaign) tersebut.
"Itu bukan ranah kami. Itu wewenang Kemenkominfo. Biar Kemenkominfo yang mengurusi hal itu. Apa diblokir atau diberikan sanksi, itu urusan mereka," jelasnya.
Namun, Nasrullah tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tidak begitu saja percaya kepada media sosial yang menyebarkan isu tersebut.
Adanya kampanye negatif akan mempengaruhi kualitas pilkada serentak 2017 mendatang.
"Kami berharap masyarakat bisa cerdas menggunakan media sosial dan tidak begitu saja percaya terhadap omongan jelek seseorang untuk kandidat tertentu misalnya," kata Nasrullah.