Soal Bupati Ogan Ilir, Bawaslu: Tahu Orang Bermasalah, Jangan Dipaksakan Jadi Bupati
Pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nasrullah mengaku prihatin atas kasus yang menimpa Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nasrullah mengaku prihatin atas kasus yang menimpa Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadi.
Ditangkapnya Noviandi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) menjadi peringatan bagi partai politik dalam mengusung seorang Kepala Daerah.
"Makanya saya minta kepada partai untuk melakukan proses rekruitmen yang baik. Tahu orang bermasalah, ya jangan dipaksakan untuk menjadi bupati," ujar Nasrullah di kantornya, Jakarta, Jumat (18/3/2016)
Bawaslu, kata Nasrullah, akan membentuk tim investigasi lebih mendalam terkait lolosnya Nofiadi menjadi calon dalam Pilkada Serentak 2015 lalu.
Hal tersebut dikarenakan, Nofiadi disebut menggunakan narkoba sebelum pencalonan.
Sehingga, seharusnya dalam tes kesehatan tidak bisa lolos.
"Kan kalau pemeriksaan kesehatan itu seluruhnya, semua bagian tubuh. Masa tidak kelihatan ada gejala yang aneh begitu? Ini kan perlu dipertanyakan," jelasnya.
Untuk pilkada berikutnya, Bawaslu akan bekerja sama dengan BNN untuk melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pasangan calon yang mendaftar sebagai peserta Pilkada agar tidak ada lagi kasus yang menciderai kualitas Pilkada.
"Harus ada perbaikan. Jangan ada yang dirugikan seperti ini lagi. Sudah milih orangnya, sekarang kena kasus narkoba juga, banyak juga keluar dana dan tenaga," kata Nasrullah.