Dokter Forensik dari 4 Polda Didatangkan untuk Identifikasi Korban Kecelakaan Heli TNI
Menurut Jayus, ini dilakukan untuk mempercepat proses identifikasi sehingga jenazah bisa diserahkan ke pihak TNI.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Instalasi Forensik RS Polri AKBP Jayus Suryanta menyampaikan pihaknya dibantu delapan dokter foreksik dari empat Polda untuk melakukan proses identifikasi terhadap 13 jenazah korban kecelakaan heli di Poso.
Keempat Polda tersebut masing-masing Polda Metro Jaya, Polda Jabar, Polda Jatim dan Polda Jateng.
Menurut Jayus, ini dilakukan untuk mempercepat proses identifikasi sehingga jenazah bisa diserahkan ke pihak TNI.
Adapun jadwal penyerahan jenazah masih menunggu arahan dari pimpinan TNI.
Sementara itu, sebanyak 13 jenazah, kata Kadispen TNI AD Brigjen TNI Sabrar Fadhilah, akan disemayamkan terlebih dahulu di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada pagi ini seusai proses identifikasi.
"Saya kira untuk persemayaman di Lanud Halim ada kaitannya dengan proses identifikasi yang sedang dilakukan di RS Polri. Saya belum bisa sebutkan jam berapa dibawa ke Lanud Halim. Kami hanya berharap proses identifikasi bisa lebih cepat sehingga jenazah besok bisa dibwa ke Halim," kata Kadispen TNI AD, Brigjen TNI Sabrar Fadhilah.
Sebanyak 13 anggota TNI AD meninggal dunia dalam jatuhnya helikopter jenis Bell 412 EP di Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (20/3/2016) petang. Sebanyak enam kru dan tujuh penumpang tersebut tergabung dalam Operasi Militer gabungan TNI/Polri Tinombala 2016.
Mereka adalah Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl), Kolonel Inf HeriSetiyadi, Kolonel Inf Ontang RP, Letkol Cpm Tedy, Mayor Inf Faqih, Kapten Ckm Dr Yanto, Prada Kiki, Kapten Cpn Agung, Lettu Cpn Wiradi, Letda Cpn Tito, Serda Karmin, Sertu Bagus, Pratu Bangkit. (coz/fik/wly)