Pengamat: Kalau Mau Lakukan Reshuffle, Presiden Harus Tahu Kesalahan Menterinya
Reshuffle dimaksudkan agar pemerintahan berjalan lebih baik.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
![Pengamat: Kalau Mau Lakukan Reshuffle, Presiden Harus Tahu Kesalahan Menterinya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gedung-istana-merdeka-presiden-jokowi-dan-jajaran-menteri_20160321_222431.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri mendukung langkah Presiden Joko Widodo untuk melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.
Menurutnya, adanya reshuffle dimaksudkan agar pemerintahan berjalan lebih baik.
"Perlu adanya evaluasi lebih terstruktur dan sistematis. Untuk itu perlu adanya reshuffle," kata Yose dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/4/2016).
Yose menuturkan, sebelum melakukan reshuffle terhadap seorang menteri, presiden hendak mengetahui kesalahan apa yang telah dibuat pembantunya tersebut.
Hal itu agar menghindarkan adanya pendapat bahwa reshuffle dilakukan semata-mata karena mengakomodir pihak tertentu.
"Kalau mau reshuffle, presiden harus tahu secara jelas kesalahan menterinya. Itu yang harus dilakukan presiden," tuturnya.
Yose pun berharap tak hanya menteri saja yang kompak mendukung pemerintahan, Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla diharapkan juga dapat menjadi satu kesatuan.
Menurutnya, pada saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selalu berperan memberikan dukungan dan kini JK diharapkan melakukan hal yang sama.
"Dan sekarang Pak JK juga harus berperan. Agar menjadi satu kesatuan," tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.