Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: KMP Masih Kuat, Siap Kembali Jadi Penyeimbang

Pengamat Politik Khikmawanto menilai kehadiran elite parpol pendukung pemerintah ke istana memberi tanda kepada publik.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Pengamat: KMP Masih Kuat, Siap Kembali Jadi Penyeimbang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri), dan Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri pertemuan para pimpinan Koalisi Merah Putih di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (31/3/2016). Pertemuan yang dihadiri seluruh petinggi KMP tersebut mendiskusikan masalah-masalah teraktual di Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Khikmawanto menilai kehadiran elite parpol pendukung pemerintah ke istana memberi tanda kepada publik.

Sinyal tersebut berupa adanya keputusan besar yang di ambil oleh presiden berkenaan dengan partai pendukung ataupun yang baru mendukung.

"Fakta politik yang terjadi dimana Presiden tetap "perlu" mendiskusikan pergantian ini kepada setiap parpol yang menyokong koalisi di pemerintahannya, " kata Khikmawanto melalui pesan singkat, Minggu (3/4/2016).

Untuk itu, Presiden Jokowi merasa perlu mengundang elite koalisi untuk membicarakan perombakan kabinet. Meskipun secara UU reshufle adalah hak prerogratif presiden.

Namun terdapat fakta lainnya, Khikmawanto menyebutkan pertemuan elit KMP di DPP PKS memberi pesan kepada publik. "Bahwa sampai detik ini KMP masih ada dan kuat bahkan siap kembali sebagai kekuatan penyeimbang," imbuhnya.

Ia menilai tidak kunjungnya KMP di berikan jabatan meskipun sudah mendeklarasikan mendukung pemerintah berupa kursi kekuasaan. "Bisa jadi memaksa KMP yang sempat di mati suri kan kembali sebagai kekuatan yang makin kuat dari sebelumnya," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Khikmawanto menilai sejauh ini anggota KMP yang bergabung ke pemerintah tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Ini artinya , katanya, dengan atau tanpa kekuasaan di pemerintahan parpol KMP masih bersikap kritis terhadap pemerintah.

"Justru saat ini presiden punya dua opsi segerah mengajak KMP masuk ke kabinet atau KMP akan tumbuh menjadi kekuatan penyeimbang seutuhnya," tuturnya.

Khimawanto mengatakan hal tersebut tidak dikehendaki oleh Presiden Jokowi apabila KMP kembali sebagai kekuatan penyeimbang. Mengingat stabilitas pemerintahan harus tetap terjaga dengan mengakomodir parpol lain untuk menambah kekuatan politik di parlemen.

"Dan yang harus di ingat adalah saat damailah waktu yang tepat unutk menyusun kekuatan. Menata kembali puing puing kepercayaan public dan partai pendukung agar jalanya pemerintahan tetap pada jalur yang dikehendaki," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas