Pengamat Lihat Ada Pihak Pengaruhi Presiden Terkait Reshuffle Kabinet
Heri menuturkan semestinya kelompok-kelompok ini tidak memaksa-maksa presiden untuk melakukan reshuffle.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar reshuffle kabinet terus menguat.
Direktur PolComm Institute Heri Budianto melihat adanya pihak yang mencoba pengaruhi Presiden Jokowi dalam melakukan reshuffle kabinet.
“Saya melihat seperti ada pihak-pihak yang mencoba mempengaruhi dan mendikte presiden untuk melakukan reshuffle ,” kata Heri ketika dihubungi wartawan, Selasa (5/4/2016).
Heri menuturkan semestinya kelompok-kelompok ini tidak memaksa-maksa presiden untuk melakukan reshuffle.
Apalagi seperti melakukan arahan utk menggeser menteri-menteri tertentu.
"Ini tidak sehat, karena jika ini terus dilakukan, maka akan merugikan stabilitas pemerintahan khususnya kekompakan kabinet,” ujar Heri Budianto.
Selain itu, katanya, Presiden Jokowi juga akan terganggu dengan situasi ini.
"Bisa jelek penilaian publik terhadap presiden, jika terus diganggu soal reshuffle," katanya.
Sebab publik bisa saja menilai presiden kurang tegas, jika tekanan ini dikabulkan.
Karenanya, Heri menyarankan alangkah eloknya presiden diberikan kewenangan dan di-support untuk dapat melaksanakan hak prerogatifnya.
Kemudian jika kelompok-kelompok yang menginginkan reshuffle tersebut, terus mengganggu presiden, bukan tidak mungkin juga rakyat akan menilai negatif.
"Sebab seperti kehausan kekuasaan dan hanya berorientasi pada posisi tanpa melihat efek dari situasi ini yakni stabilitas pemerintahan," kata Heri.