Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Lihat Ada Pihak Pengaruhi Presiden Terkait Reshuffle Kabinet

Heri menuturkan semestinya kelompok-kelompok ini tidak memaksa-maksa presiden untuk melakukan reshuffle.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pengamat Lihat Ada Pihak Pengaruhi Presiden Terkait Reshuffle Kabinet
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama dengan menteri terpilih di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2014). Hari ini presiden mengumumkan nama-nama menteri terpilih untuk mengisi kabinetnya yang diberi nama Kabinet Kerja. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar reshuffle kabinet terus menguat.

Direktur PolComm Institute Heri Budianto melihat adanya pihak yang mencoba pengaruhi Presiden Jokowi dalam melakukan reshuffle kabinet.

“Saya melihat seperti ada pihak-pihak yang mencoba mempengaruhi dan mendikte presiden untuk melakukan reshuffle ,” kata Heri ketika dihubungi wartawan, Selasa (5/4/2016).

Heri menuturkan semestinya kelompok-kelompok ini tidak memaksa-maksa presiden untuk melakukan reshuffle.

Apalagi seperti melakukan arahan utk menggeser menteri-menteri tertentu.

"Ini tidak sehat, karena jika ini terus dilakukan, maka akan merugikan stabilitas pemerintahan khususnya kekompakan kabinet,” ujar Heri Budianto.

Berita Rekomendasi

Selain itu, katanya, Presiden Jokowi juga akan terganggu dengan situasi ini.

"Bisa jelek penilaian publik terhadap presiden, jika terus diganggu soal reshuffle," katanya.

Sebab publik bisa saja menilai presiden kurang tegas, jika tekanan ini dikabulkan.

Karenanya, Heri menyarankan alangkah eloknya presiden diberikan kewenangan dan di-support untuk dapat melaksanakan hak prerogatifnya.

Kemudian jika kelompok-kelompok yang menginginkan reshuffle tersebut, terus mengganggu presiden, bukan tidak mungkin juga rakyat akan menilai negatif.

"Sebab seperti kehausan kekuasaan dan hanya berorientasi pada posisi tanpa melihat efek dari situasi ini yakni stabilitas pemerintahan," kata Heri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas