Anggap Djan Faridz Sah, Elit PPP Nilai Yusril Lakukan Blunder
Arsul menilai hal itu tidak layak diucapkan oleh seorang Ketua Umum partai lain yang sedang berusaha untuk menjadi calon gubernur
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) angkat bicara mengenai pernyataan Yusril Ihza Mahendra. Pakar Hukum Tata Negara itu menilai PPP pimpinan Djan Faridz sah.
"Pernyataan Yusril yang menyatakan PPP sah adalah kubu DF (Djan Faridz) adalah sebuah 'blunder'," kata Juru Bicara PPP Arsul Sani melalui pesan singkat, Minggu (10/4/2016).
Arsul menilai hal itu tidak layak diucapkan oleh seorang Ketua Umum partai lain yang sedang berusaha untuk menjadi bakal calon gubernur (bacagub) DKI Jakarta. Yusril menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB).
Blunder pertama, kata Arsul, secara etika politik tidak pada tempatnya seorang ketum parpol lain berkomentar tentang keabsahan kepengurusan parpol lainnya. "Apalg jika komentar itu diberikan tanpa yang bersangkutan mengetahui secra detil dan lengkap tentang persoalan yang melingkupi kepengurusan PPP," ungkapnya.
Blunder kedua, kata Anggota Komisi III DPR itu, Yusril telah menutup dirinya sendiri dari dukungan mayoritas mutlak struktur PPP di seluruh Indonesia pada umumnya dan DKI pada khususnya yang berdiri dibelakang kepengurusan PPP yang baru.
Ia juga melihat Yusril tampaknya tidak tahu bahwa secara struktural maupun akar rumput dan kultural tidak berada dibelakang Djan Faridz. Sehingga pemihakan Yusril kepada Djan Faridz menunjukkan ketidakpekaannya sebagai politisi.
Arsul pun menyarankan Yusril daripada menilai partai lain lebih baik mengevaluasi partainya.
"Karena sebagai intelektual yang menjadi pimpinan partai politik, Yusril belum bisa menunjukkan kemampuannya mengangkat partainya. Bahkan untuk sekedar mendpt kursi di DPRD DKI saja, Yusril tidak mampu mempersembahkan kepada partainya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dipimpin Djan Faridz adalah sah.
Karena alasan itu, Yusril merapat ke kubu Djan untuk mendapatkan dukungan menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2017.