Ustaz Solmed Sambut Finalis Lomba Baca Kitab Kuning PKB
Kini para finalis tengah bersiap untuk berebut menjadi yang terbaik di babak final
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Babak penyisihan Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atas inisiasi DKN Garda Bangsa telah usai digelar di 31 pesantren Se-Indonesia.
Kini para finalis tengah bersiap untuk berebut menjadi yang terbaik di babak final.
Sedianya babak grand final MKK akan digelar di Graha Gus Dur, Kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat pada 12-13 April 2016.
“Yang bertindak sebagai dewan juri dari Lembaga Bahtsulmasail PBNU. Babak final juga akan dihadiri oleh juri tamu Ustaz Solmed,” ujar Ketua Umum DKN Garda Bangsa Cucun A Syamsurijal dalam siaran pers yang diterima Tribunnews Senin (11/4/2016).
Deretan juri para ulama kondang juga telah disiapkan untuk menyeleksi para finalis.
Mereka diantaranya KH Mahmudin Pasaribu (Medan), KH. Syafrudin Syarif (Jawa Timur), KH. Aniq Muhamadun (Jateng), Dr. KH. Ahsin Sakho (Cirebon), Dr. KH. Abdul Muqsith Ghozali (Jakarta), Prof. Dr. Hj. Huzaimah T. Yanggo, Dr. Badriyah Fayumi LC, MA, dan Dr. Hj. Faizah Sibromalisi.
Dalam kaitan ini Ketua Umum DKN Garda Bangsa Cucun A Syamsurijal mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia, para kiai, pengasuh pondok pesantren dan para santri yang telah berpartisipasi dalam kesuksesan acara babak penyisihan Musabaqoh Kitab Kuning PKB yang diselenggarakan sejak 2 April sampai 9 April 2016.
“Tanpa dukungan para kiai, ulama, dan para santri, acara Musabaqoh Kitab Kuning tidak akan bisa berjalan dengan sukses. Karenanya kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesan acara tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Steering Commitee (SC) Musabaqoh Kitab Kuning KH Maman Imanulhaq mencatat bahwa babak penyisihan Musabaqoh Kitab Kuning diikuti oleh ribuan peserta yang berasal dari perwakilan sejumlah pondok pesantren.
Tidak kurang dari 5.000 santri berpartisipasi meramaikan babak penyisihan Musabaqoh Kitab Kuning yang digelar di 31 pesantren Se-Indonesia.
“Babak penyisihan juga telah dilaksanakan dengan lancar dan sukses, sekalipun ada beberapa peserta yang kita diskualifikasi kepesertaannya, baik karena usia atau pun karena status pendaftar yang tidak lagi menjadi santri. Itu semua membuktikan besarnya animo para santri dan kalangan pondok pesantren untuk mensukseskan acara ini,” ujar KH Maman Imanulhaq.
Perlu diketahui, salah satu persyaratan lomba adalah peserta berusia 17-25 tahun dari seluruh pondok pesantren yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia serta mendapatkan rekomendasi dari pengasuh pondok pesantren.
Total hadiah MKK mencapai Rp 200 juta, tiket umrah dan ziarah ke makam Imam Ghazali, serta bantuan biaya pendidikan.