Fadli Zon: Kasus Siyono Tamparan Keras Bagi Polri
Siyono diduga tewas akibat pukulan benda tumpul di seluruh tubuh dan terutama di bagian dada.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menghargai langkah Muhammadiyah melakukan otopsi terhadap jasad Siyono.
Siyono diduga tewas akibat pukulan benda tumpul di seluruh tubuh dan terutama di bagian dada.
"Ini menjadi tamparan bagi kepolisian, Densus 88 bagaimana terjadi pelanggaran," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Ia mengatakan adanya dugaan pelanggaran bila seseorang ditahan kemudian meninggal.
Untuk itu, Politikus Gerindra itu meminta kepolisian melakukan sidang etik terhadap perkara Siyono.
Fadli menilai kejadian tersebut membuat Densus 88 melakukan pembenahan serta sanksi berat bagi anggota yang melanggar.
"Satu orang aja kita permasalahkan bertahun-tahun, ini sebegitu banyak. Era reformasi tekankan HAM, pelanggaran HAM sekarang dianggap biasa saja," tuturnya.
Sementara, Politikus PAN Teguh Juwarno menilai hasi otopsi Siyono mengejutkan karena tewas akibat tindakan kekerasan.
Ia pun meminta kinerja Densus dievaluasi.
"Ini jadi catatan kita. Anak bangsa mati tanpa melalui forum pengadilan. Janganlah terjadi Ibu Suratmi (istri Siyono) yang anaknya kecil-keci. Harus evaluasi kerja Densus," ujarnya.