TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PKS Mahfudz Siddiq mengakui pemecatan Fahri Hamzah dari seluruh jenjang keanggotaan menjadi pertanyaan kader.

"Itu yang justru jadi pertanyaan oleh kader maupun masyarakat. Pak Fahri cuma berbeda pendapat, keputusannya dipecat," kata Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/4/2106).

Ia pun membandingkan dengan kader PKS yang terbukti melakukan tindak pidana bahkan dipenjara tidak ada tindakan sanksi disiplin dari partai.

Diketahui, Mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq menjadi terpidana dan kini masih berada di lembaga permasyarakatan.

"Yang bisa jawab ya DPP," kata Anggota Komisi IV DPR itu.

Mahfudz mengakui dirinya sempat mempertanyakan mengenai hal tersebut kepada pimpinan PKS. Namun, hingga kini dirinya belum mendapatkan jawaban.

"Kalau pertanyaan sih nggak pernah putus-putus, cuma yang berwenang memberikan jawaban ya DPP. Karena pertanyaan masih muncul, artinya belum ada jawaban," ujarnya.

Mengenai istri dan anak Fahri Hamzah, Mahfudz mengatakan mereka memiliki hak individual untuk aktif di PKS.

Apalagi, istri Fahri merupakan kader PKS sehingga seharusnya tidak terganggu dengan pemecatan suaminya.

"Tergantung istrinya, masih ingin terus terlibat atau tidak. Tapi saya nggak tahu, sepanjang yang saya tahu istrinya enggak dipecat dari kader PKS. Pengaruh atau nggak, secara psikologis mungkin berpengaruh. Tapi saya nggak tahu, istrinya pak Fahri ini kan dokter ya, tapi PNS atau bukan? Kalau PNS kan nggak boleh terlibat di partai politik," jelasnya.