Kapal MV Massive 6 yang Sempat Dibajak Kembali Berlayar
MV Massive 6 telah dibajak oleh kelompok bersenjata yang diduga sebagai sempalan dari kelompok Abu Sayyaf
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada tanggal 12 April 2016, Kapal MV Massive 6 telah kembali berlayar.
Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri, rencananya MV Massive 6 akan melanjutkan perjalanan dari Tawau menuju ke Samarinda.
MV Massive 6 telah dibajak oleh kelompok bersenjata yang diduga sebagai sempalan dari kelompok Abu Sayyaf di perairan Ligitan, Semporna, Malaysia pada 1 April 2016.
Kapal tersebut dibajak dalam pelayaran dengan rute Manila – Tawau dengan membawa tongkang bermuatan 7.500 ton batu bara.
Pelaku pembajakan melepaskan 3 orang ABK Indonesia dan 2 ABK Myanmar, namun kawanan perompak ini menculik 4 orang ABK asal Malaysia. Hingga saat ini, keberadaan 4 ABK Malaysia belum diketahui.
Highline Shipping Sdn. Bhd, selaku pemilik kapal, telah mengganti 4 ABK MV Massive 6 yang diculik dengan 4 ABK pengganti yang kesemuanya berkewarganegaraan Indonesia.
Kemenlu melalui Satgas Perlindungan WNI Konsulat Indonesia Tawau telah mengawal dan mendampingi proses penandatanganan Perjanjian Kerja Laut (PKL) antara WNI ABK dengan pemilik kapal.
Pemerintah ingin memastikan hak-hak WNI ABK MV Massive 6 seperti gaji pokok, biaya kesehatan, tunjangan dan cuti dapat diterima sesuai dengan aturan yang berlaku.
Satgas KRI Tawau juga menyaksikan dan melepas keberangkatan kembali Kapal MV Massive 6 yang bertolak dari Pelabuhan Tawau pada pukul 19.30 waktu setempat.