Pengamat: 'Casing' Golkar Antara Ada dan Tiada
Menurutnya Golkar memiliki banyak pemilih tapi tidak mempunyai 'casing'.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pascakonflik dua kubu.
Pengamat politik Muhammad Qodari menilai Golkar secara elektoral masih memiliki daya tarik serta magnet di masyarakat.
Meskipun, hal itu belum mencapai nilai ideal.
"Belum sebesar potensinya. Saat survei pilkada, Partai Golkar masih ditemukan banyak dipilih, kalau enggak nomor dua atau tiga. Potensi elektoral masih cukup besar. Bukan punah atau tidak tapi menjadi besar atau mengecil," kata Qodari dalam diskusi 'Babak Baru Partai Politik' di Jenggala Centre, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Ia menilai permasalahan partai berlambang pohon beringin itu bukanlah di sektor elektoral tetapi tampilan atau 'casing'.
Menurutnya Golkar memiliki banyak pemilih tapi tidak mempunyai 'casing'.
"Casingnya ada dan tiada bahkan terancam tidak ada. Kalau urusan casing engga selesai, September dan Oktober enggak selesai, enggak bisa ikut pilkada," kata Qodari.
Ia mencontohkan pada tahun lalu kader Golkar kesulitan mengikuti Pilkada serentak.
Padahal, mereka merupakan calon incumbent.
Ketika ingin maju kembali, calon incumbent mengalami kebingungan mengenai partai Golkar yang diakui menjadi peserta pilkada.
"Golkar harus baik 'casing' dan isinya mantap. Tadinya saya pikir pemilih lebih sulit daripada 'casing', ternyata Golkar sulit bikin 'casing'," kata Qodari.