Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Charles Honoris: Yang Ditunggu adalah Langkah Kongkrit Pemerintah Bebaskan Sandera

Charles Honoris berharap agar seluruh WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf bisa segera kembali dengan selamat ke Indonesia.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Charles Honoris: Yang Ditunggu adalah Langkah Kongkrit Pemerintah Bebaskan Sandera
TRIBUN/HO
Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris (kiri) bersama Direktur Imparsial Al Araf saat menghadiri Diskusi Publik bertajuk Quo Vadis RUU Keamanan Nasional di Auditorium, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Senin (18/4/16) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris berharap agar seluruh WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf bisa segera kembali dengan selamat ke Indonesia.

Ia juga mengharapkan, rencana perusahaan pelayaran membayar tebusan kepada para perompak seharusnya tidak perlu dilakukan.

"Setidaknya tidak seharusnya diumumkan ke publik oleh Menkopolhukam yang membuat seolah-olah pemerintah RI mendukung rencana pembayaran tebusan," ujar Charles, Rabu (20/4/2016).

Membayar tebusan kepada kelompok teroris yang melakukan penculikan, Charles menegaskan kembali, bukanlah solusi.

"Hal ini akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Kelompok-kelompok kriminal seperti Abu Sayyaf akan mengulangi kembali aksi perompakan seperti ini terhadap kapal-kapal Indonesia," Charles mengingatkan.

Ia berharap pemerintah meningkatkan intensitas upaya-upaya pembebasan sandera melalui negosiasi. Kemudian melakukan operasi intelijen, bahkan operasi militer apabila diperlukan.

"Pemerintah RI harus memberikan tekanan yang lebih besar terhadap pemerintah Filipina agar segera mengijinkan aparat Indonesia untuk melakukan intelligence gathering mengenai keberadaan dan informasi lainnya," katanya.

Berita Rekomendasi

"Terkait para sandera dan mempersilakan personil TNI untuk melakukan operasi pembebasan," ujar Charles lagi.

Ditegaskan kembali, aksi perompakan dan penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf terhadap kapal dan warga Indonesia sudah terjadi berkali-kali.

Saat ini saja masih ada 14 WNI yang disandera oleh para kriminal ini. Publik sudah lelah dan bosan dengan retorika para pejabat negara.

"Yang ditunggu sekarang adalah langkah konkrit pemerintah untuk membebaskan para sandera dan mencari solusi permanen atas masalah perompakan," tegas Charles Honoris.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas