Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tertangkap Setelah Kabur Sejak 2003, Buron BLBI Samadikun Hartono Seperti Pulang Piknik

"Itulah anomali hukum kita. Komisi III prihatin dan menyesalkan bagaimana bisa buronan yang diburu puluhan tahun diperlakukan istimewa,"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tertangkap Setelah Kabur Sejak 2003, Buron BLBI Samadikun Hartono Seperti Pulang Piknik
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terpidana kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Samadikun Hartono (tengah) dikawal Kepala BIN Sutiyoso (kedua kiri) serta pengawal lainnya usai turun dari pesawat di Bandara Halim PK, Jakarta, Kamis (21/4/2016) malam. Samadikun Hartono akhirnya ditangkap di Shanghai, China setelah buron selama 13 tahun terkait penyalahgunaan dana BLBI sebesar Rp 169,4 Miliar di tahun 2003. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo menilai buronan kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono sudah diperlakukan istimewa oleh aparat. Petugas tak memborgol buronan itu.

Bahkan, terlihat buronan itu seperti pulang dari jalan-jalan.

Hal itu terlihat dari keadaan Samadikun yang tidak diborgol saat tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta atau pun Kejaksaan Agung.

Samadikun juga terlihat masuk ke ruangan VIP Bandara Halim bersama Jaksa Agung HM Prasetyo dan Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso.

"Itulah anomali hukum kita. Komisi III prihatin dan menyesalkan bagaimana bisa buronan yang diburu puluhan tahun diperlakukan istimewa," kata Bambang saat dihubungi, Jumat (22/4/2016).

Bambang mengapresiasi keberhasilan tim Kejaksaan dan BIN yang berhasil menangkap Samadikun di China. Namun, sayangnya keberhasilan itu dicederai dengan perlakuan istimewa.

Seharusnya, lanjut Bambang, para penegak hukum itu memberikan perlakuan yang sama dengan para pelaku kejahatan lainnya.

Berita Rekomendasi

"Kami berharap hal tersebut tidak terulang kembali karena mencederai rasa keadilan masyarakat," kata politisi Partai Golkar ini.

Penulis: Ihsanuddin

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas