Menteri Yasonna Putuskan Geser Napi dari Lapas 'Overload'
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly memindahkan narapidana dari lembaga permasyarakatan yang berstatus overload
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly memindahkan narapidana dari lembaga permasyarakatan yang berstatus overload.
Yasonna mengaku telah meninjau Lapas di Depok dan Cikarang.
"Saya melihat fasilitas yang ada, saya suruh geser, saya perintahkan suruh geser untuk mengurangi tekanan. Kita lihat di Salemba juga persoalan besar 3.500 napi di Salemba, bisa bayangin enggak kalau meledak itu. Nah saya minta ini digeser perlahan-lahan ke daerah ini," kata Yasonna di sela Rakornas PDIP bidang Kemaritiman di Hotel Mercure, Jakarta, Minggu (24/4/2016).
Ia mengakui terdapat persoalan bila napi dipindahkan sangat jauh dari Lapas semula. Keluarga napi akan memprotes Kemenkumham.
"Tetapi ini enggak bisa lagi daripada rusak kita harus geser yang dekat-dekat sini Jabodetabek," imbuhnya.
Yasonna menuturkan sebagian napi akan dikirim ke LP Gunung Sindur, LP Depok serta Cikarang.
Hal itu akan mengurangi tekanan di Lapas Tanjung Gusta dan Lapas Cipinang.
"Jadi beberapa daerah seluruh Indonesia sudah saya minta geser itu. Di Medan juga parah benar, Tanjung Gusta itu 3500-an sekarang, yang awasi itu petugas satu shift 17 orang jadi hitung saja ngawasinya," kata Politikus PDIP.
Yasonna menuturkan petugas Lapas secara ideal mengawasi 20 orang napi.
Namun di beberapa tempat terdapat satu petugas mengawasi 60 napi.
"Ini yang parah itu 1 petugas 100 napi," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.