T‎RIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Bakal calon ketua umum Partai Golkar, Ade Komarudin, tidak masalah jika Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar batal diselenggarakan.

Namun dengan catatan hal itu harus menjadi keputusan bersama.

Suara-suara untuk meniadakan Munaslub mulai muncul seiring dikeluarkannya SK dari Kementerian Hukum dan HAM.

SK yang berlaku hingga tahun 2019 itu menetapkan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum.

"Saya pokoknya ikut keputusan apapun (rapat) pleno. Kalau keputusan bersama itu pasti lebih baik," kata Ade di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Pria yang akrab disapa Akom itu menuturkan, adanya pendapat agar Munaslub tidak perlu digelar haruslah dihormati.

Karena menurutnya, Indonesia merupakan negara demokrasi yang menghargai setiap pendapat.

"Suara itu kita dengar. Semua pendapat siapapun boleh, ini negara demokrasi. Salah satu negara demokrasi itu mendengarkan siapapun," ujarnya.

‎Masih kata Akom, besok DPP Golkar akan menggelar rapat pleno membahas persiapan Munaslub.

Dirinya yakin bahwa Munaslub tetap akan digelar pada 23 Mei 2016 mendatang.

"‎Saya berpatok pada keputusan. Jadi kalau sudah diputuskan kita hormati," tandasnya.